Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Sebanyak 11 WNI (Warga negara Indonesia) yang diusir oleh Pemerintah Malaysia ke Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara ternyata lahir di Negeri Sabah.
Data ini diperoleh dari Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu Negeri Sabah yang disampaikan kepada Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan, Kamis.
Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Kamis menjelaskan, dari 120 WNI yang dipulangkan terdapat 11 orang yang tercatat lahir di Negeri Sabah.
Pemulangan WNI ini berdasarkan Surat KJRI Kota Kinabalu Nomor: 00077/PK/01/2019/10/03 tertanggal 23 Januari 2019 sebagai tindaklanjut Surat Imigrasi Malaysia Sabah Nomor: IMI.101/A/889/1(13)2019 tertanggal 18 Januari 2019.
Dari 120 WNI yang bekerja di Negeri Sabah tersebut terdiri 96 pria termasuk empat anak-anak, 20 perempuan termasuk empat anak-anak.
Selain 11 orang yang lahir di Malaysia namun tidak memiliki Dokumen sah, terdapat 69 orang terbukti masuk bekerja di Negeri Sabah secara ilegal atau tidak menggunakan paspor.
Selanjutnya, 31 orang masuk menggunakan paspor tetapi masa izin tinggal telah habis dan sembilan orang tersangkut narkoba.
Kedatangan ratusan WNI yang diusir itu menggunakan kapal angkutan resmi MV Mie East Ekspres dari Pelabuhan Tawau Malaysia.
Setelah didata oleh aparat kepolisian, TNI dan imigrasi setempat, langsung diserahkan kepada BP3TKI Nunukan untuk ditampung di Rusunawa yang terletak di Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan.
Berita Terkait
1.447 WNI/TKI segera dipulangkan dari Sabah ke Nunukan
Kamis, 30 September 2021 14:20
Malaysia deportasi 450 WNI tahanan Imigrasi
Senin, 22 Juni 2020 12:19
Ratusan WNI di Sabah dideportasi bertahap ke Nunukan
Rabu, 3 Juni 2020 11:27
Malaysia usir 89 WNI Bermasalah ke Nunukan
Kamis, 18 Oktober 2018 17:36
54 WNI diusir dari Malaysia ke Nunukan
Kamis, 2 Agustus 2018 16:58
Malaysia usir 25 WNI terlibat kasus narkoba ke Nunukan
Kamis, 19 Juli 2018 20:29
Malaysia usir 80 WNI ke Nunukan
Kamis, 5 Juli 2018 16:40
BP3TKI Nunukan akui 95 persen TKI di Sabah bekerja tak prosedural
Kamis, 21 Februari 2019 9:31