Pertumbuhan Ekonomi 2018 Kembali Tertinggi di Kalimantan

id Pertumbuhan, Ekonomi, 2018, Kaltara

Pertumbuhan Ekonomi 2018 Kembali Tertinggi di Kalimantan

Gambar Infografis (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) – Angka pertumbuhan perekonomian di Kaltara kembali menunjukkan trend positif. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi di provinsi termuda ini kembali mencapai angka tertinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada provinsi lain di Kalimantan. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, pertumbuhan ekonomi (y-o-y) pada triwulan IV tahun 2018 terhadap triwulan IV tahun 2017 mencapai 7,69 persen.

Menurut Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie pertumbuhan ekonomi di Kaltara setidaknya diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB). Gubernur menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kaltara diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Harga berlaku sebesar Rp 86,06 T meningkat Rp 9,13 T dari tahun 2017. “Sesuai dengan rilis BPS Kaltara, dari sisi produksi pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 8,47 persen,” kata Irianto.

Demikian halnya dengan pertumbuhan ekonomi Kaltara, pada triwulan IV (c-to-c) tumbuh 6,04 persen. Pertumbuhan ini dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,96 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 7,51 persen.

Jika dirunut berdasarkan kuartal (q-to-q), pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2018 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 4,61 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha konstruksi sebesar 10,18 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 19,28 persen. “Struktur ekonomi Kaltara triwulan IV-2018 didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 27,32 persen, kalau dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen ekspor barang dan Jasa dengan kontribusi sebesar 87,97 persen,” kata Irianto.

Untuk diketahui, pola PDRB dan pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha meliputi beberapa sektor yakni pertambangan dan penggalian, pertanian, kehutanan, dan perikanan, konstruksi, perdagangan, industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, administrasi pemerintahan, jasa pendidikan, informasi dan komunikasi, akomodasi dan makan minum, jasa keuangan dan asuransi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, real estate, jasa lainnya, jasa perusahaan, pengadaan air, pengadaan listrik dan gas.