Tarakan mencatat deflasi pada Januari 2020

Tarakan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Tarakan mencatat terjadi deflasi pada Januari 2020 sebesar 0,07 persen dan masuk dalam salah satu kota yang mengalami deflasi di Kalimantan.

"Kota Tarakan mengalami deflasi sebesar -0,07 persen, di mana untuk provinsi Kalimanatan Utara sekarang sudah dua kota yang menghitung, Tanjung Selor sama kota Tarakan,” kata Kepala BPS Tarakan, Imam Sudarmaji di Tarakan, Selasa.

Seluruh Kalimantan, hanya dua kota yang mengalami deflasi, semuanya inflasi. Kota Palangkaraya dan kota Tarakan.

"Keberhasilan mencatat deflasi di awal 2020 ini, tidak lepas dari sumbangan komoditas transportasi terutama di sektor angkutan udara," kata Imam Sudarmaji.

Menurutnya meskipun dikeroyok 10 komoditas lain yang justru mengalami inflasi, transportasi mampu memberikan pengaruh kuat bagi capaian deflasi di Tarakan.

Transportasi menjadi satu-satunya komoditas yang mengalami deflasi, di antara 11 komoditas yang menjadi tolak ukur perhitungan tahun dasar 2018. Komoditas tansportasi menyumbang deflasi hingga -4,67 persen.

“Jadi kita mengalami deflasi itu karena angkutan udara, walaupun di keroyok oleh 10 komoditas tadi, tetap saja kita dipengaruhi oleh angkutan udara, sehingga mengalami deflasi. Seandainya angkutan udara itu dikeluarin, kita mengalami inflasi juga,” katanya.

Hal itu terjadi disebabkan penurunan tarif tiket pesawat. Bahkan, ada yang menyentuh Rp 500 ribu untuk tujuan Balikpapan. Tidak seperti pada Desember lalu yang masih mengalami kenaikan tarif tiket pesawat.

“Naik turunnya (tiket pesawat) dipengaruhi angkutan udara. Kalau kemarin masih bertahan (harga tiket) tinggi angkutan udara, sekarang sudah langsung turun, bahkan sekarang sudah Rp500 kalau ke Balikapapan,” kata Imam Sudarmaji.

Capaian deflasi di Januari 2020, menurut Imam Sudarmaji, juga lebih kecil dibandingkan bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Perbaharui Data, Warga Kaltara akan Disensus BPS
Baca juga: Tarakan deflasi 0,92 persen