Shanghai (ANTARA) - Jumlah kematian akibat wabah virus corona di daratan China meningkat menjadi 1.367 hingga Rabu (12/02/2020), naik 254 dari hari sebelumnya, demikian Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada Kamis.
Di seluruh daratan China terdapat 15.152 infeksi baru terkonfirmasi. Angka tersebut menambah jumlah kasus secara keseluruhan menjadi 59.804, katanya.
Peningkatan tajam terjadi setelah otoritas Hubei menyebutkan mereka telah menggunakan metode diagnositik yang lebih cepat, dengan menggunakan pemindai tomografi melalui komputer (CT), yang disebutkan NHC telah mendiagnosa 13.332 infeksi baru.
Pemindai CT memperlihatkan penyakit paru-paru dan memungkinkan konfirmasi dan isolasi lebih cepat dari kasus baru, kata Komisi Kesehatan Hubei.
Otoritas Hubei sebelumnya hanya mengizinkan infeksi dikonfirmasi oleh uji RNA, yang prosesnya membutuhkan beberapa hari. RNA atau asam ribonukleat, membawa informasi genetik yang memungkinkan identifikasi organisme seperti virus.
NHC tidak memperhitungkan ketidakcocokan dari satu kasus, saat pihaknya melaporkan bahwa total keseluruhan hingga Selasa mencapai 44.653.
Sumber: Reuters
Baca juga:Pelindo II: Kapal China akan diperiksa sebelum berlabuh di Indonesia
Baca juga:Jepang bantah rumor penundaan Olimpiade 2020 akibat virus corona
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Berita Terkait
AS kecewa China tolak penyelidikan asal usul COVID-19
Jumat, 23 Juli 2021 16:04
Catatan Ilham Bintang - Penanganan virus COVID-19 di Selandia Baru
Senin, 19 Juli 2021 10:07
WHO sebut secara global varianCOVID Delta jadi dominan
Sabtu, 19 Juni 2021 14:32
Menteri Kesehatan ingatkan tiga varian virus corona sudah masuk ke Indonesia
Rabu, 19 Mei 2021 21:01
Kemenkes: tiga varian baru virus lebih cepat menular telah di Indonesia
Rabu, 5 Mei 2021 3:27
Belum tuntas pandemi COVID-19, ada lagi ancaman Virus Nipah
Jumat, 29 Januari 2021 5:23
WHO nilai belum perlu peringatan keras atas varian baru virus corona
Selasa, 22 Desember 2020 13:49
Benarkah oleskan minyak kayu putih di masker bunuh virus corona?
Kamis, 3 Desember 2020 22:26