Jakarta (ANTARA) - Gojek dan Halodoc berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI meluncurkan inovasi layanan telemedik(telemedicine)bertajuk "Check COVID-19" untuk membantu penanganan virus corona baru (COVID-19) di Indonesia.
"Solusitelemedicineyang ditawarkan sangat membantu sistem kesehatan Indonesia dalam menyaring pasien dengan risiko COVID-19," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI drg Oscar Primadi melalui keterangan resmi, Minggu.
Baca juga:Halodoc siagakan 20 ribu dokter untuk antisipasi corona
Baca juga:Akhir tahun 2019, HaloDoc target kerjasama 500 rumah sakit
"Tidak hanya itu, Gojek dan Halodoc memiliki akses untuk menyebarkan informasi dan edukasi pencegahan COVID-19 kepada puluhan juta masyarakat Indonesia," ujarnya menambahkan.
Layanan telemedik atau konsultasionlineini diharapkan mampu membantu pemerintah untuk fokus dalam menangani pasien COVID-19 yang berada di kategori risiko tinggi atau berada dalam kondisi menengah-parah.
"Melalui kerja sama dengan Halodoc dan Kementerian Kesehatan RI ini, kami tidak hanya menyebarkan berbagai konten edukasi pencegahan COVID-19 tetapi juga membuka akses kepada jutaan masyarakat Indonesia untuk melakukan pemeriksaan awal COVID-19," kata Co-CEO Gojek Group Kevin Aluwi.
Layanan telemedik Check COVID-19 didukung oleh lebih dari 20 ribu dokter berlisensi dan berpengalaman di dalam ekosistem Halodoc, dan tersedia dalam bentukshuffle carddi aplikasi Gojek.
Pengguna aplikasi Gojek bisa memilihshuffle cardCheck COVID-19 tersebut di tampilan aplikasi Gojek, dan pengguna akan langsung diarahkan ke layanan Check COVID-19 di aplikasi Halodoc.
Pengguna kemudian bisa memanfaatkan Check COVID-19 di aplikasi Halodoc, untuk berkonsultasi mengenai gejala kesehatan yang sedang dialami dan melakukan “self-assessment” atau pemeriksaaan sendiri terkait COVID-19.
Apabila ada dugaan menderita COVID-19, dokter dari Halodoc akan berupaya melakukan penanganan dengan meminta pengguna tetap di rumah, menerapkan isolasi di rumah dan obat yang diresepkan akan diantar oleh Gojek ke rumah pengguna.
Namun, bila membutuhkan penanganan dan tindakan lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan.
CEO Halodoc Jonathan Sudarta berharap ekosistem teknologinya dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat mengantisipasi risiko COVID-19 dari hulu ke hilir.
"Sistem pemeriksaan awal kami akan membantu menyaring masyarakat dengan risiko COVID-19 rendah, medium hingga tinggi," kata Jonathan.
"Kami juga telah menyiagakan lebih banyak dokter sehingga masyarakat bisa berkonsultasi secara gratis saat ini kepada dokter di kategori COVID-19 kapan pun dan di mana pun," pungkasnya.
Baca juga:Bepergian dengan "ojol" di tengah pandemik corona, amankah?
Baca juga:Ojek "online" mulai terapkan layanan tanpa kontak langsung
Baca juga:Pakar ingatkan pengemudi "online" jaga kebersihan di tengah COVID-19
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Berita Terkait
IDI imbau perketat protokol kesehatan antisipasi kasus COVID-19
Rabu, 6 Desember 2023 19:25
Catatan Ilham Bintang - Tiada lagi Jenderal Doni Monardo
Rabu, 6 Desember 2023 9:59
Satgas sebut rencana akhiri PPKM bentuk penyesuaian kebijakan
Jumat, 23 Desember 2022 5:53
Ini ciri Varian XBB, di antaranya gejala ringan dan cepat menyebar
Sabtu, 12 November 2022 10:59
Presiden Jokowi luncurkan IndoVac, vaksin COVID-19 buatan dalam negeri
Kamis, 13 Oktober 2022 11:17
WHO sebut akhir pandemi COVID "di depan mata"
Jumat, 16 September 2022 15:31
40,2 juta vaksin COVID-19 kedaluwarsa segera dimusnahkan
Rabu, 31 Agustus 2022 7:57
Indovac dan Inavac, nama vaksin COVID-19 buatan Indonesia
Minggu, 28 Agustus 2022 16:37