Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI saat sesi jumpa pers di Jakarta, Kamis, mengonfirmasi 379 jemaah tabligh asal Indonesia masuk dalam daftar hitam pemerintah India dan 44 di antaranya saat ini memiliki perkara hukum.
"379 itu memang masuk daftar hitam, tetapi yang berperkara hukum ada 44," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha.
Ia menjelaskan dari total 44 WNI yang menghadapi proses hukum, 34 di antaranya berada di New Delhi, sementara 10 sisanya ada di Kota Mumbai.
Selama proses hukum berlangsung, Judha memastikan Kedutaan Besar RI di New Delhi telah melakukan pendampingan bagi puluhan WNI tersebut.
"KBRI New Delhi telah meminta pengacara dari KBRI untuk melakukan pendampingan dan juga memberikan nasihat hukum. Kita juga menjalin komunikasi dengan jemaah tabligh, organisasi jemaah tabligh di India terkait dengan proses hukum ini," terang Judha tanpa menyebutkan dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh WNI tersebut.
Tidak hanya memberi pendampingan hukum, Pemerintah Indonesia melalui KBRI New Delhi juga memastikan ratusan jemaah tabligh asal indonesia di India mendapatkan bantuan logistik di tengah kebijakan karantina wilayah yang ditetapkan pemerintah setempat sejak akhir bulan lalu.
"KBRI kita di New Delhi telah memberikan logistik kepada kelompok paling terdampak dan rentan. Ini sebagai bentuk upaya kita memberikan perlindungan yang maksimal," terang Judha.
Di luar kelompok itu, Kementerian Luar Negeri juga melaporkan 27 anggota jemaah tabligh asal Indonesia di India dinyatakan positif tertular COVID-19.
"Berdasarkan data terakhir dari KBRI New Delhi ada 27 jemaah tabligh kita yang terinfeksi COVID-19, 17 dalam masa perawatan dan 10 sudah dinyatakan sembuh," sebut Judha.
Ia menerangkan 17 WNI yang dirawat di India saat ini dalam kondisi stabil.
Kementerian Luar Negeri RI mencatat per hari ini ada kurang lebih 984 jemaah tabligh asal Indonesia yang tersebar di sembilan negara, di antaranya India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, dan Nepal.
Baca juga:17 jemaah tabligh pasien corona asal Indonesia masih dirawat di India
Baca juga:Sebanyak 10 WNI pasien COVID-19 di India dinyatakan sembuh
Baca juga:Lima pengikut Jamaah Tabligh Tanjungpinang positif COVID-19
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Azis Kurmala
Berita Terkait
Satu orang klaster jamaah tabligh positif COVID-19 di Tarakan
Sabtu, 18 April 2020 15:54
Seluruh jamaah tabligh akbar dipindahkan Rumah Sakit Kota Tarakan
Senin, 13 April 2020 22:29
4 jamaah tabligh akbar pemeriksaannya hasil swab negatif
Minggu, 12 April 2020 17:52
4sampel jamaah tabligh di Tarakan terkonfirmasi hasilnya negatif
Selasa, 7 April 2020 21:51
11 jamaah tabligh akbar diisolasi di RSKT
Kamis, 2 April 2020 16:01
40 jamaah tabligh akbar dari Gowa jalani karantina mandiri
Selasa, 31 Maret 2020 20:01
97 WNA Jamaah Tabligh diisolasi di RS Darurat Wisma Atlet
Minggu, 29 Maret 2020 0:07
7 jamaah Tabligh Akbar dari Gowa kondisinya tidak sehat di Tarakan
Rabu, 25 Maret 2020 19:06