Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengeluarkan Surat Telegram Rahasia (TR) Nomor ST/1449/V/KEP./2020 per tanggal 13 Mei 2020 tentang larangan mudik bagi anggota Polri, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polri dan keluarganya saat pandemik COVID-19.
Hal ini menindaklanjuti terbitnya Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19, yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas Nasional.
Dalam surat TR (Telegram) yang ditandatangani oleh As SDM Kapolri Brigjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan, menyebutkan bahwa meskipun dilarang mudik, anggota Polri dan PNS Polri diperbolehkan melintas di wilayah batas negara dan administrasi selama memiliki kepentingan dinas. Hal itu sebagaimana dimaksud dalam surat edaran Gugus Tugas.
"Polri berkomitmen untuk mencegah penyebaran penularan COVID-19. Ditegaskan kembali kepada anggota Polri dilarang mudik kecuali perjalanan dinas dan izin khusus dengan kelengkapan sesuai protokol COVID-19," kata Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono melalui siaran pers, di Jakarta, Kamis.
Baca juga:Polda diminta siapkan 25 ton beras bantu warga belum tersentuh bansos
Argo mengatakan, pemberian izin perjalanan dinas harus dilakukan secara selektif dan penuh kehati-hatian.
Pemberian rekomendasi itu juga harus memperhatikan tingkat urgensi serta kriteria pengecualian dan persyaratan.
Selain itu, mereka yang bertugas juga harus mengantongi persyaratan antara lain surat tugas, surat keterangan sehat atau hasil negatif dari tes uji vCOVID-19 yang didapatkan dari dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas dan klinik kesehatan.
Kemudian menunjukkan kartu identitas diri, berupa KTP atau yang lainnya dan melaporkan rencana perjalanan yang berisi waktu keberangkatan, jadwal dari kedinasan dan jadwal kepulangan.
Namun, apabila anggota Polri dan PNS Polri tidak dapat memenuhi syarat itu dan bukan untuk kepentingan kedinasan, maka tidak diperbolehkan melakukan perjalanan saat pandemik COVID-19.
Baca juga:Kapolri instruksikan polres cari warga belum dapat bansos
Apabila tetap nekat, Polri telah menyiapkan sanksi tegas sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang (UU) atau payung hukum yang berlaku.
"Kami berharap keluarga besar Polri dapat mengerti kondisi seperti ini dan kita berdoa bersama agar pandemik COVID-19 ini segera berakhir," ujar Argo.
Baca juga:Kapolri terbitkan arahan beribadah Ramadhan di lingkungan Polri
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Berita Terkait
Presiden : Mudik diperbolehkan asal sudah divaksin lengkap dan booster
Rabu, 23 Maret 2022 18:40
Mendagri minta larangan mudik dipatuhi agar tidak seperti India
Sabtu, 24 April 2021 19:07
Menko PMK: Larangan mudik Lebaran 2021
Sabtu, 27 Maret 2021 6:41
Mudik tetap dilarang, Kemenhub perjelas aturan
Minggu, 10 Mei 2020 6:58
Kemenhub pantau implementasi Permenhub larangan mudik
Kamis, 30 April 2020 15:16
ASN akan dihukum jika langgar larangan mudik
Kamis, 30 April 2020 13:30
Larangan mudik bukan suatu pelanggaran HAM
Rabu, 29 April 2020 10:20
Pemerintah tekankan larangan mudik berlaku di seluruh Indonesia
Sabtu, 25 April 2020 14:03