Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pendapatan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Mei 2020 mencapai Rp664,3 triliun atau baru mencapai 37,7 persen dari target sesuai Perpres 54 tahun 2020 sebesar Rp1.760,9 triliun.
“Dibandingkan Mei tahun lalu, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 9,0 persen,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ketika memaparkan kinerja APBN per Mei 2020 secara virtual di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kontraksi tersebut sesuai dengan prediksi dalam Perpres 54 tahun 2020 akibat wabah COVID-19 karena perusahaan, perorangan, dan kegiatan ekonomi mengalami tekanan yang terlihat pada Mei 2020.
Baca juga:Menkeu: Penerimaan negara berpotensi turun 10 persen akibat COVID-19
Adapun pendapatan negara itu terdiri dari penerimaan perpajakan mencapai Rp526,2 triliun atau baru 36 persen dari target dan mengalami kontraksi sebesar 7,9 persen dibandingkan tahun lalu.
Kemudian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 31 Mei 2020 mencapai Rp136,9 triliun atau turun 13,6 persen dibandingkan tahun lalu dan pencapaian ini baru 46 persen dari target sesuai Perpres 54 tahun 2020 mencapai Rp297,8 triliun.
Baca juga:Menkeu sebut pendapatan negara akan turun dalam postur APBN 2020
Sementara itu untuk belanja negara hingga 31 Mei 2020 mencapai Rp843,9 triliun atau atau baru 32,3 persen dari alokasi belanja dalam Perpres 54 tahun 2020 sebesar Rp2.613,8 triliun.
Belanja ini terdiri dari belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp270,4 triliun atau kontraksi sebesar 6,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Sedangkan belanja untuk non-kementerian dan lembaga naik 10 persen mencapai Rp267 triliun dan belanja untuk transfer ke daerah mencapai Rp306,6 triliun atau mengalami kontraksi 5,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Hingga Mei 2020 defisit mencapai Rp179,6 triliun dari total defisit dalam Perpres 54 tahun 2020 yakni Rp852,9 triliun.
Baca juga:Kemenkeu catat pendapatan negara April 2020 capai 31,2 persen
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Berita Terkait
Sri Mulyani sebut Inflasi Indonesia 4,94 persen masih relatif moderat
Selasa, 2 Agustus 2022 9:23
Sri Mulyani: Akan ada kenaikan tarif listrik 3.000 VA
Jumat, 20 Mei 2022 12:29
Menkeu Sri Mulyani di penayangan perdana film "Garis Waktu"
Kamis, 24 Februari 2022 7:29
Sri Mulyani perkirakan dana kesehatan penanganan COVID naik hingga Rp300 triliun
Rabu, 4 Agustus 2021 15:29
Sri Mulyani perkirakan defisit APBN 2021 hanya Rp939,6 triliun
Selasa, 13 Juli 2021 7:11
Sri Mulyani: Pertumbuhan ekonomi kuartal III tergantung PPKM Darurat
Jumat, 2 Juli 2021 14:32
Pulihkan perekonomian, Sri Mulyani sebut empat langkah perkuat belanja negara
Senin, 31 Mei 2021 15:45
Sri Mulyani jadi Co-Chair Koalisi Menkeu Dunia untuk perubahan iklim
Kamis, 11 Februari 2021 15:14