KPU Kaltara cek hasil pencoklitan pemilih pilkada di wilayah Malaysia

id KPU Kaltara, pilkada serentak 2020

KPU Kaltara cek hasil pencoklitan pemilih pilkada di wilayah Malaysia

Ketua KPU Kaltara, Suryanata Al islami (kiri) saat bebrincang dengan seorang warga Desa Seberang Kecamatan Sebatik Utara yang tinggal di Sei Melayu Malaysia, Senin, (27/7)

Pulau Sebatik (ANTARA) -
KPU Kalimantan Utara mengunjungi tiga kecamatan di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan untuk mengecek langsung hasil pemutakhiran atau pencoklitan data pemilih pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Kaltara dan Bupati-Wakil Bupati Nunukan 2020.

Ketua KPU Kaltara, Suryanata Al Islami di Pulau Sebatik, Senin menjelaskan, kedatangannya di Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Negeri Sabah, Malaysia ini setelah mendapatkan informasi banyaknya warga pulau ini yang berdomisili di wilayah Malaysia.

Sementara, kata dia, walaupun bertempat tinggal di wilayah negara lain tetapi tercatat sebagai warga negara Indonesia (WNI) yang beralamat di Pulau Sebatik Kabupaten Nunuka maka tetap memiliki hak pilih pada pilkada serentak 2020 ini.

Oleh karena itu, dia katakan, warga Pulau Sebatik yang jumlahnya mencapai ribuan jiwa ini saat ini dalam proses pemutakhiran datanya untuk dicatat sebagai pemilih pada pilkada nantinya.

Keberadaannya di Pulau Sebatik tersebut, mengunjungi Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sebatik Tengah di Desa Ajikuning, PPK Sebatik Utara di Desa Seberang sekaligus mengunjungi warga desa itu di Kampung Sei Melayu wilayah Malaysia.

Pada saat berada di rumah-rumah WNI di wilayah Malaysia, Suryanata berbincang langsung dengan warga bersangkutan sekaligus melihat stiker pilkada yang tertempel di dalam rumahnya.

Setelah melihat langsung pemutakhiran pemilih di pulau itu, dia sangat mengapresiasi kinerja PPDP hingga KPU Nunukan atas perjuangannya mengunjungi warga yang memiliki hak pilih yang tinggal di wilayah Malaysia.

Langkah ini, dilakukan sebagai antisipasi jika kelak ada keberatan dari pasangan calon yang mencurigai adanya mobilisasi pemilih dari negara tetangga. Padahal, WNI tersebut beralamat di Pulau Sebatik dan hanya tinggalnya di wilayah Malaysia.