Bupati Nunukan minta pemantapan skema persiapan belajar tatap muka

id bupati nunukan, belajar tatap muka, pandemi covid-19

Bupati Nunukan minta pemantapan skema persiapan belajar tatap muka

Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid (kedua kiri) saat sidak di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada hari pertama masuk tugas pasca cuti kampanye pilkada serentak 2020, Senin (7/12)

Nunukan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sedang mempersiapkan mekanisme proses belajar mengajar (PBM) tatap muka saat pandemi COVID-19 ini yang rencananya dimulai Januari 2021.

Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid saat sidak di Kantor Dinas Pendidikan, Senin menyatakan perlunya membuat skema menghadapi belajar tatap muka ini agar murid-murid tidak menjadi korban penularan COVID-19. "Kita perlu skema yang matang untuk belajar tatap muka ini. SOP-nya bagaimana dan seperti apa nantinya," harap Laura sapaan Bupati Nunukan.

Ia meminta kepada Dinas Pendidikan setempat agar benar-benar membuat skema yang baik setelah dibahas bersama dalam sebuah forum dengan instansi terkait agar tidak menimbulkan ekses terhadap murid-murid.

"Saya minta Dinas Pendidikan mempersiapkan skemanya selama dua pekan ini menjelang akhir tahun dan segera laporkan untuk memastikan kesiapan tersebut," ujar dia.

Skema belajar tatap muka dia meminta agar tetap mempertimbangkan kondisi dan dinamika perkembangan pandemi COVID-19 di Kabupaten Nunukan dimana saat ini mengalami peningkatan pasien positif.

Sesuai data dari Satgas Penanganan COVID-19 Nunukan, pada Minggu (6/12) terjadi penambahan pasien positif sebanyak 13 orang sehingga benar-benar persiapan belajar tatap muka ini lebih matang.

"Kita tetap memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 ini karena harus mengutamakan keamanan dan kesehatan anak-anak sekolah," ungkap Laura saat melakukan sidak pada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) setelah cuti kampanye pilkada serentak 2020.

Bupati Nunukan menegaskan agar skema ini tidak hanya mempertimbangkan kejenuhan anak-anak sekolah belajar di rumah. Tetapi lebih utama adalah aspek kesehatan agar murid-murid tidak tertular COVID-19.

Laura menegaskan sangat berbahaya jika memaksakan belajar tatap muka ini. Permasalahan yang perlu diperhatikan adalah kedisiplinan anak-anak mematuhi protokol kesehatan. Walaupun diketahui selama pandemi COVID-19 ini, anak-anak telah mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan cuci tangan.

"Kita tetap memperhatikan kondisi penularan COVID-19 ini, tetapi Dinas Pendidikan tidak bisa tinggal diam. Harus memperhatikan skema dan SOP-nya sehingga pada saatnya nanti tinggal menjalankannya," harap dia.

Namun, Pemkab Nunukan tetap berupaya menjalankan imbauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut dengan membuka PBM tatap muka pada Januari 2021 dengan pertimbangan keamanan dan kesehatan bagi anak-anak sekolah.