Seorang pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan

id Covid

Seorang pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan

Ilustrasi pasien positif COVID-19 sedang menjalani perawatan.

Tarakan (ANTARA) - Seorang pasien positif COVID-19 berinisial M (64) warga Kelurahan Gunung Lingkas, Tarakan meninggal dunia, jumlah kumulatif kasus positif yang meninggal dunia sebanyak 17 orang.

“Kasus konfirmasi pasien positif COVID-19 bertambah 36 orang, total kumulatif kasus positif sebanyak 1.442 orang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Kamis.

Sedangkan, pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 25 orang, total kumulatif pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 784 orang. Pasien positif yang masih dalam perawatan di rumah sakit di Tarakan sebanyak 641 orang.

Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 157 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.

“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.

Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 1.716 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.

Riwayat kontak erat yang dimaksud yakni kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable/kasus konfirmasi dalam radius satu meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. Kemudian sentuhan fisik langsung dengan kasus yang terkonfirmasi seperti salaman, berpegangan tangan dan lain – lain.

Selanjutnya orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus terkonfirmasi tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar. Dan situasi lainnya yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.
Baca juga: 42 pasien positif COVID-19 di Bulungan dinyatakan sembuh