Tanjung Selor (ANTARA) - Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Monitoring Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda/organisasi dan pengurus FKPT Kaltara. Merupakan agenda kunjungan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kaltara.
Bertempat di ruang pertemuan lantai 2 Hotel Pangeran Khar Tanjung Selor pada Selasa (6/4/2021). Kegiatan berlangsung sangat iteraktif selain penyampaian materi program dan strategi penanggulangan terorisme dengan melibatkan masyarakat oleh Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, ketua FKPT Kaltara dan Plt Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltara.
Dalam kegiatan FGD tersebut juga banyak mendapat masukan dari peserta perihal pencegahan terorisme melibatkan masyarakat.
Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT M. Chairil Anwar, .SH mengatakan secara umum kondisi Kaltara cukup kondusif, namun kita tidak boleh lengah dan terus meningkatkan kewaspadaan.
"Sehingga perlu kita bekali masyarakat pengetahuan khusus tentang terorisme,"ungkapnya.
Termasuk ketika ada orang baru masuk lingkungan masyarakat. Wajib melaporkan identitasnya pada aparat setempat terutama RT dalam waktu 1 x24 jam.
"Karena karakteristik pelaku teroris ini berpindah pindah," tambahnya.
Terkait masukan untuk membuat buku saku acuan baku penanganan terorisme serta kurikulum pencegahan teririsme di lingkungan kampus, hal tersebut menjadi atensi dan perhatian khusus pihaknya yang nantinya disampaikan dan menjadi pembahasan di tingkat pusat.
"Menyangkut hal ini kita juga telah bekerjasama dengan kementerian pendidikan termasuk kementerian agama,"terangnya.
Ketua FKPT Kaltara Datu Iskandar Zulkernaen menambahkan tugas dan fungsi FKPT adalah pencegahan sehingga tidak bisa berdiri sendiri perlu dukungan dari berbagai stakeholder terkait. Termasuk paran media masa untuk menyebarluaskan program pencegahan dan deradikalisasi.
"Berbeda dengan wilayah Pulau Jawa paham radikalisme bisa melalui pengajian atau ceramah. Di Kaltara yang patut kita waspadai melalui internet," jelasnya.
Sehingga perlunya peran media masa mengingatkan para orangtua maupun para guru guru kita tentang bahaya paham radikalisme melalui internet.
"Para orangtua serta guru wajib memberi pendapingan serta pehaman tentang konten yang mengarah ke radikalise dan intoleran pada anak anak kita," pungkasnya.
Baca juga: Kegiatan FKPT digelar daring hingga Hybrid
Baca juga: Gelar Webinar Ngopi Coi, BNPT dan FKPT ajak warga bijak bermedsos
Baca juga: FKPT Kaltara mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Makassar
(HmsFKPT)
Berita Terkait
FKPT Kaltara hadiri rakor antisipasi lonjakan sembako dan kelangkaan BBM
Jumat, 6 Desember 2024 21:00
Tiga Terduga Teroris Anshor Daulah Jateng ditangkap
Selasa, 5 November 2024 17:56
BNPT Bersama Generasi Muda Papua Barat Berkreasi Melawan Terorisme Lewat di Youth of Indonesia
Rabu, 9 Oktober 2024 9:52
Generasi Muda Papua Barat Beraksi, Lomba Budaya Jadi Senjata Cegah Terorisme
Rabu, 9 Oktober 2024 9:47
FKPT Kaltara Sebut Ada Tiga Potensi Konflik di Kalimantan Utara
Kamis, 12 September 2024 19:54
Kaltara-Unhas gelar "Focus Group Discussion" Penyusunan Peta Rawan Konflik Kalimantan Utara
Kamis, 12 September 2024 18:31
BNPT Youth of Festival 2024: Menguatkan Semangat Nasionalisme Pemuda Gorontalo
Kamis, 12 September 2024 11:00
Eddy Hartono dilantik jadi Kepala BNPT, lulusan Akademi Kepolisian 1990 berpengalaman di Reserse
Rabu, 11 September 2024 10:11