Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Papua Nugini (PNG) menyatakan akan menyelidiki pernyataan sekelompok warganya yang dikenal sebagai kelompok East Sepik yang menyatakan akan membantu kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Duta Besar RI di Port Moresby Andriana Supandi kepada ANTARA, Rabu, mengakui Pemerintah PNG melalui Menlu Soroi Eoe menyatakan tindakan para pelaku di video yang beredar tersebut sebagai kriminal.
Menlu PNG dalam keterangannya kepada wartawan di Port Moresby menyatakan kasus tersebut sedang diinvestigasi oleh Pemerintah PNG, kata Dubes Supandi.
Dia menyatakan, selain itu Panglima Militer PNG Mayjen Gilbert Toropo juga menyatakan kelompok dalam video tersebut tidak mewakili negara PNG.
Mereka adalah kelompok kejahatan yang akan bertentangan dengan posisi PNG terhadap RI sebagai negara tetangga yang bersahabat, kata Dubes Supandi saat dihubungi dari Jayapura.
Kelompok East Sepik dalam videonya menyatakan akan membantu KKB di Papua.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri secara terpisah menegaskan TNI-Polri siap mengamankan wilayah Indonesia dari ancaman tersebut.
Indonesia adalah negara yang berdaulat, dan Papua bagian dari NKRI, kata Irjen Pol Fakhiri.
Baca juga: Aparat gabungan lakukan pengejaran KKB di perbatasan RI-PNG
Baca juga: KKB tembak pos keamanan di perbatasan Indonesia-PNG
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Berita Terkait
Personel Yonif 614/RJP Akan Dikirim ke Operasi Papua
Jumat, 26 Januari 2024 22:54
Bupati Mamberamo Tengah ditangkap KPK, diamankan di Mako Brimob Papua
Minggu, 19 Februari 2023 17:16
Nasib pilot Susi Air kebangsaan Selandia Baru di Papua belum diketahui
Selasa, 7 Februari 2023 14:43
Polri dukung penegakan hukum terhadap Lukas Enembe, jaga Papua tetap kondusif
Rabu, 11 Januari 2023 17:43
Gubernur Papua Lukas Enembe diamankan KPK di Jayapura
Selasa, 10 Januari 2023 12:39
Panglima TNI resmikan Polda Papua Baru, Kapolri: Sebagai bentuk solidnya kerja sama
Senin, 9 Januari 2023 4:29
KKB kian brutal, sembilan warga sipil meninggal akibat ditembak
Minggu, 17 Juli 2022 15:05
TELAAH - Daerah Otonomi Baru, antara asa Papua dengan realitas Kaltara
Rabu, 6 Juli 2022 10:58