BPOM beri izin penggunaan darurat vaksin Moderna

id Vaksin,Corona

BPOM beri izin penggunaan darurat vaksin Moderna

BPOM beri izin penggunaan darurat vaksin Moderna

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin COVID-19 buatanModerna, Inc. di Indonesia.

Penerbitan EUAuntuk vaksin Moderna dilakukan dengan mempertimbangkan hasil kajian dari Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Tugas BPOM mendukung pemerintah memberikan jaminan dan evaluasi bahwa vaksin yang dapat masuk di Indonesia memenuhi aspek kualitas, mutu keamanan, dan efikasi," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Penny mengatakan EUA untuk vaksin Moderna merupakan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 kelima yang diterbitkan olehBPOM.

BPOMsebelumnya mengeluarkan izin penggunaan darurat untukCoronaVac dari Sinovac Life Sciences China, vaksin COVID-19 dariSinovac yang diproduksi PT Bio Farma, vaksin buatanAstraZeneca dari Covax Facility, dan vaksinSinopharm yang didapat dari Beijing Bio-Institute of Biological Products.

Penny mengatakan bahwa vaksin COVID-19 dariModernamerupakan vaksin berbasis mRNApertama tang mendapat izin penggunaan darurat dariBPOM.

Pemerintah Indonesia mendapatkan vaksin produksi Moderna, Inc., perusahaan bioteknologi yang berbasis diAmerika Serikat, melalui Covax Facility.

"Vaksin akan masuk melalui jalur bantuan dari Amerika Serikat yang disalurkan melalui Covax Facility," kata Penny.

Menurut panduanBPOM, vaksin Moderna dapat gunakan untuk kelompok warga berusia 18 tahun ke atas melalui injeksi intramuskulerdengan dosis 0,5 ml sebanyak dua kali dalam rentang waktu satu bulan.

Hasil kajian BPOM bersama tim ahli menunjukkan bahwa reaksi lokal dan sistemik vaksin Moderna secara umum dapat ditoleransi.

"Kejadian yang paling sering adalah nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan sendi. Ini umumnya didapatkan setelah suntikan kedua," kata Penny.

Kemanjuran vaksin tersebut berdasarkan data uji klinik fase tiga sampai94,1 persen pada orang dalam kelompok usia 18 hingga 65 tahun dan 86,4 persen pada orang dalam kelompok usia di atas 65 tahun.

"Vaksin ini juga memberikan profil keamanan dan efikasi yang sama pada populasi dengan komorbidseperti paru kronis, jantung, obesitas, diabetes, liver, hati, dan HIV," kata Penny.

Baca juga:
AS tinjau kasus peradangan jantung pascavaksinasi Pfizer, Moderna
Moderna: Perlindungan vaksin COVID kami masih kuat sampai enam bulan
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Maryati