Kenapa isolasi mandiri tetap harus dijalani karena bisa saja hasil tes tersebut tidak akurat mengingat masa inkubasi virus SARS-CoV-2 berada dalam durasi waktu 5 hingga 14 hari lamanya. Oleh karena itu, tes antigen akan lebih efektif penggunaan dan datanya jika tes dilakukan di hari kelima setelah melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19.
“Jadi kalau misalnya hari ini Anda kontak dengan pasien positif COVID-19, lalu hari ini periksa antigen negatif, bukan berarti kita tidak tertular. Jangan senang dulu bisa jadi virusnya masih melakukan inkubasi,” kata dokter Nila yang selama ini juga menangani kasus COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kalimantan Utara, dalam webinar Sabtu.
Baca juga: Benarkah kematian pasien COVID-19 akibat interaksi obat?
Dalam webiner Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) itu, dokter Nila menjelaskan bahwa mengingat masa durasi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 memiliki waktu inkubasi selama dua minggu, maka sangat disarankan agar orang yang berkontak erat dengan pasien COVID-19 menjalankan isolasi mandiri.
Tentunya selama isolasi mandiri, orang dengan kontak erat sebisa mungkin tidak bertemu dengan kerumunan atau pun keluarga agar bisa meminimalisir potensi penyebaran COVID-19.
Sebagai contoh kasus, Nila mencontohkan ada seorang pemuda yang berkontak erat dengan pasien COVID-19 dari tempat kerjanya, setelah tahu ia isolasi selama lima hari dan melakukan tes antigen COVID-19 dan mendapatkan hasil negatif.
Setelah itu, rupanya karena mendapatkan hasil negatif ia memutuskan untuk bertemu dengan teman-teman dan keluarganya. Rupanya di hari kesepuluh ia mengalami gejala mulai dari demam hingga mual. Akhirnya setelah kembali menjalani tes ia terbukti positif COVID-19.
Berkaca dari contoh kasus itu, maka sangat disarankan bagi orang dengan kontak erat kasus COVID-19 agar tetap menjalankan isolasi mandiri meski mendapatkan hasil tes antigen negatif.
Dokter Nila menyarankan jika ingin mendapatkan hasil pengetesan COVID-19 yang efektif, maka sebaiknya masyarakat memilih melakukan pengetesan RT PCR untuk memastikan langsung ada atau tidaknya virus COVID-19 di dalam tubuh orang yang berkontak erat.
Jika ternyata didapati hasil positif COVID-19 usai berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi, maka masyarakat disarankan untuk segera menghubungi pihak puskesmas terdekat atau menggunakan layanan telemedisin sehingga mendapatkan penanganan COVID-19 yang efektif.
Baca juga: Ahli: Pasien isolasi mandiri harus cukup nutrisi
Baca juga: Pasien isoman wajib konsultasi sebelum konsumsi obat terapi COVID-19
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto