Siaran TV analog dihentikan bertahap, tahun ini termasuk Kaltara dan Kaltim

id Tv analog

Siaran TV analog dihentikan bertahap, tahun ini termasuk Kaltara dan Kaltim

Siaran televisi analog dihentikan bertahap mulai tahun ini

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai tahapananalog switch offatau ASO tahun ini, ditargetkan selesai hingga 2 November 2022 dan tahap I paling lambat hingga 17 Agustus 2021 di lima wilayah siaran.

"Tahapan ASO dilakukan dalam lima tahap berdasarkan wilayah, di mana batas waktu seluruhnya tidak melewati 2 November 2022, pukul 24.00 WIB," kata Kominfo dalam keterangan pers, Minggu.

Tahapan penghentian siaran televisi analog diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran.

Dalam aturan tersebut, disebutkan tahap I paling lambat hingga 17 Agustus 2021 di wilayah siaran:

1. Banda Aceh (Kabupaten Aceh Besar Kota Banda Aceh),
2. Kepulauan Riau (Kabupaten Bintan, Kab. Karimun, Kota Batam, Kota Tj. Pinang),
3. Banten (Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Serang),
4. Kalimantan Timur (Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kota Bontang).
5. Kalimantan Utara (Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kab. Nunukan).


Tahap IIanalog switch offakan dilakukan paling lambat hingga 31 Desember 2021, untuk 20 wilayah siaran antara lain Jawa Barat 4, Jawa Barat 7, Aceh 2, Aceh 4, Riau 4, Jawa Timur 5 dan Nusa Tenggara Timur 3.

Baca juga:Seluk-beluk siaran televisi digital

Tahap III paling lambat pada 31 Maret 2022, sementara Tahap IV paling lambat 17 Agustus 2022 dan Tahap V paling lambat 2 November 2022.

Penghentian siaran analog di suatu daerah harus dilakukan serentak oleh seluruh stasiun televisi di daerah tersebut demi memudahkan masyarakat, mereka cukup menonton siaran televisi dari satu jenis penerimaan saja.

Untuk menonton siaran televisi digital, diperlukan perangkat televisi yang sudah bisa menerima siaran digital.

Jika menggunakan televisi biasa atau analog, masyarakat bisa memasangset top boxDVBT2 yang dijual di pasaran.

ASO akan dilakukan secara bertahap berdasarkan kesiapan daerah. Kominfo melihat ada empat faktor yang mendasari kebijakan tersebut yaitu praktik umum yang terjadi di dunia, masukan lembaga penyiaran, pertimbangan kesiapan industri dan keterbatasan spektrum frekuensi radio.

Keterbatasan frekuensi merupakan faktor penting sehingga penghentian siaran analog dilakukan secara bertahap. Pemerintah saat ini masih melakukan penataan spektrum frekuensi yang saat ini digunakan siaran analog.

Setelah migrasi siaran televisi analog ke digital, maka setelah November 2022 nanti tidak ada lagi siaran televisi analog. Dengan demikian, perangkat televisi analog sudah tidak bisa menangkap siaran televisi jika tidak menggunakan STB.

Saat ini Indonesia menjalankan siaransimulcastatau siaran televisi analog dan digital secara bersamaan.

Baca juga:Kominfo: Pemenang seleksi multipeksing siapkan 50 persen slot LPS

Baca juga:Hari Penyiaran,migrasi TV digital buat konten dan segmentasi beragam

Baca juga:TV Digital tidak akan saingi layanan siaran berbayar
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri