Tarakan (ANTARA) - Tiga siswa yang tidak naik kelas di SDN 051 Tarakan sampai tiga kali, yang menuding pihak sekolah bertindak intoleransi karena mereka menganut paham saksi Yehuwa, sempat tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ketiga murid yang merupakan kakak beradik dengan inisial M berada di kelas lima, Y berada di kelas empat dan YO berada di kelas dua.
"Ketika di Wali Kelas anak ini sudah tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan dan hormat bendera," kata mantan Kepala Sekolah SDN 051 Tarakan, Kamal di Tarakan, Selasa.
Selanjutnya pihak sekolah melakukan mediasi dengan orang tua siswa tersebut. Akhirnya mereka bersedia menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sikap menghormat bendera merah putih.
"Tapi dalam perjalannya, jangan hormat bendera dan menyanyi pun tidak mau, sehingga berpengaruh pada nilai kewarganegaraan anak itu," katanya.
Kemudian dilakukan pembinaan tentang pemahaman nilai - nilai Pancasila tapi tetap bersikeras dan ini itu melanggar.
Selanjutnya para guru melakukan rapat dan memutuskan bahwa anak - anak tersebut tidak mau mengikuti tata tertib sekolah yang saat masuk ditandatangani orang tua.
Namun, kemudian mereka mengambi jalur dan melaporkan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Anak ini tidak naik kelas karena agama, maka saya klarifikasi di forum ini, bahwa kenaikan kelas pertama bukan faktor agama, tapi karena memang mereka tidak mau mengikuti tata tertib yabg berlaku di sekolah.
"Salah satu tata tertib yang berlaku di sekolah kami adalah sebelum belajar membaca doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan itu semua tidak mau dilakukan," katanya.
Bahkan pihak sekolah ada bukti anak itu mengirim WhatsApp ke pihak sekolah, bahasanya kalau menyanyikan lagu nasional, maka nuraninya ganggu. Secara psikologi itu bukan bahasa anak.
Sementara saat didatangi ke tempat tinggalnya di kawasan Kelurahan Juata Permai. Ayah ketiga anak tersebut enggan untuk diajak wawancara.
Bahkan tidak boleh memfoto situasi rumah. Bila mau wawancara jawabnya tunggu dari pengacaranya.
Baca juga: Pihak SDN 051 Tarakan Bantah Melakukan Intoleransi Pada Tiga Siswa
Berita Terkait
Usai bertengkar, murid SD usia 6 tahun di Amerika tembak guru
Minggu, 15 Januari 2023 6:51
Oknum guru di Tarakan diduga lakukan pelecehan seksual pada murid
Senin, 26 September 2022 19:35
Seorang Guru Ngaji di Tarakan Cabuli Lima Murid Laki - Laki
Selasa, 18 Januari 2022 10:03
Pihak SDN 051 Tarakan Bantah Melakukan Intoleransi Pada Tiga Siswa
Selasa, 23 November 2021 19:27
Murid Nurmagomedov Islam Makhachev bekuk Moises dengan "rear-naked choke"
Minggu, 18 Juli 2021 16:40
6.339 murid SD/SMP Nunukan siap ujian kelulusan pada 2021
Rabu, 17 Maret 2021 12:40
Nadiem: murid tak perlu stres hadapi Asesmen Nasional, bukan pengganti UN
Rabu, 11 November 2020 14:47
Cara pakai Google Classroom "offline" untuk guru dan murid
Jumat, 24 Juli 2020 6:14