Seorang Wanita Gangguan Jiwa Ditemukan Tewas Gantung Diri di Bulungan

id Polres

Seorang Wanita Gangguan Jiwa Ditemukan Tewas Gantung Diri di Bulungan

Seorang wanita bernama Susi Nuswandari (30) yang mengalami gangguan jiwa ditemukan tewas gantung diri di tempat tinggalnya di Jalan Trans Kalimantan Jelarai Selor, Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu (19/1). ANTARA/HO - Polres Bulungan.

Tarakan (ANTARA) - Seorang wanita bernama Susi Nuswandari (30) yang diketahui memiliki riwayat gangguan jiwa ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Jalan Trans Kalimantan Jelarai Selor, Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu.

"Korban Susi diketahui tewas oleh tetangganya bernama Sigit (38) pada hari ini sekitar pukul 08.00 WITA, karena merasa mencium bau busuk, sebelum Sigit berangkat kerja," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bulungan, Iptu Komaini saat dihubungi dari Tarakan, Rabu.

Kemudian Sigit menengok jendela rumahnya yang bersebelahan/satu dinding kayu dan melihat Susi gantung diri.

Setelah melihat korban Susi gantung diri, Sigit langsung menelpon pak RT setempat untuk memberitahukan kepada pihak kepolisian dan keluarganya kemudian.

"Sigit merasa tercium bau busuk sekitar tiga hari ini mulai hari Minggu (16/1), tapi yang memang bau busuk yang menyengat betul pada hari ini," kata Komaini.

Dia mengatakan bahwa dari keterangan kakak korban bernama Arif Siswandi (40) mengungkapkan bahwa sebelum Susy gantung diri, korban beberapa kali sering main ke rumah Arif.

Korban Susi terakhir kalinya ke rumah Arif pada hari Sabtu (15/1) meminta Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.

Serta meminta tolong sama Arif untuk memasangkan spanduk laundry karena korban sebelumnya kerja sebagai tukang laundry di sekitar Jalan Jelarai Selor, Bulungan.

Arif mendapat kabar dari RT tempat tinggal korban mengabarkan bahwa adik kandungnya Susi bunuh diri dengan cara gantung diri.

"Kakaknya ini menjelaskan memang korban mempunyai riwayat penyakit depresi /
gangguan jiwa setelah cerai," kata Komaini.

Kasat Reskrim menjelaskan bahwa korban memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa, terakhir kontrol ke dokter pada 4 Januari 2022.

Korban di rumah, tinggal hanya sendirian, bunuh diri dilakukan di kusen pintu yang tingginya 200 sentimeter.

"Berdasarkan pemeriksaan dari Dokter RSUD Tanjung Selor, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Ada jeratan di leher, ada kemungkinan korban mengalami patah leher. Korban diperkirakan meninggal lebih dari tiga hari," kata Komaini.
Baca juga: Seorang Guru Ngaji di Tarakan Cabuli Lima Murid Laki - Laki