Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memulai pembangunan (groundbreaking) proyek hilirisasi batu bara menjadi produk dimetil eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin, yang bisa menggantikan Liquid Petroleum Gas (LPG).
“Alhamdulillah hari ini meskipun dalam jangka waktu yang panjang belum bisa dimulai, hari ini bisa kita mulai groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME,” kata Presiden Jokowi di Muara Enim, Sumatera Selatan, sebagaimana diikuti secara daring, Senin.
Presiden mengatakan sudah berkali-kali dirinya menyampaikan pentingnya proyek hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam agar Indonesia mampu mengurangi impor.
Dengan hilirisasi batu bara menjadi DME, diharapkan Indonesia mampu mengurangi penggunaan LPG yang setiap tahun harus diimpor dengan nilai impor mencapai Rp80 triliun.
“Kita memiliki bahan bakunya, raw material-nya (bahan mentah), yaitu batu bara yang diubah menjadi DME. Hampir mirip dengan LPG, tadi saya sudah melihat bagaimana api dari DME untuk masak, api dari LPG untuk masak, sama saja,” ujarnya.
Presiden menjelaskan impor untuk LPG setiap tahun mencapai Rp80 triliun dari kebutuhan yang sebesar Rp100 triliun. Untuk bisa dikonsumsi masyarakat, pemerintah juga harus menyalurkan subsidi hingga Rp60-70 triliun.
“Apakah ini mau kita teruskan? impor terus?” ujarnya.
Karena itu, Presiden mendorong program hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri agar dapat menghasilkan produk bernilai tambah yang mampu menggantikan bahan setengah jadi atau barang jadi yang diimpor dari luar negeri.
“Kalau ini dilakukan, ini saja, yang di Bukit Asam (PT. Bukit Asam Tbk) yang kerja sama dengan Pertamina (PT Pertamina Persero) dan Air Product (Air Products & Chemicals) ini, bisa mengurangi subsidi dari APBN itu Rp7 triliun,” jelas Presiden.
Jika impor dapat terus dikurangi, kata Presiden, maka neraca barang dan jasa yang terekam dalam neraca transaksi berjalan akan terus membaik. Karena itu, proyek hilirisasi batu bara ini diharapkan dapat mengurangi impor gas.
“Ini yang terus kita kejar. Selain bisa memperbaiki neraca perdagangan kita karena tidak impor, memperbaiki neraca transaksi berjalan kita juga karena tidak impor,” kata Presiden Jokowi.
Turut hadir dalam "groundbreaking" proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di Muara Enim, antara lain, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan para pejabat serta dunia usaha terkait.
Baca juga: Presiden ke Sumsel untuk "groundbreaking" proyek hilirisasi batu bara
Baca juga: Indonesia minta kontribusi negara maju terkait transisi energi
Baca juga: Presiden : RI terus reformasi struktural dan perbaiki iklim bisnis
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Berita Terkait
Pushep: Perbankan tak dilarang biayai industri batu bara
Kamis, 12 Mei 2022 12:45
Delapan orang diperiksa terkait longsor tambang batu bara PT PMJ
Senin, 11 April 2022 21:53
Enam orang tertimbun longsor di tambang batu bara Nunukan
Selasa, 29 Maret 2022 16:47
PLN klaim stok batu bara untuk PLTU kini dapat bertahan selama 15 hari
Jumat, 4 Februari 2022 13:19
Pasokan PLN membaik, pemerintah buka ekspor batu bara bertahap
Rabu, 12 Januari 2022 5:40
Ribuan izin usaha tambang, kehutanan, perkebunan dicabut
Jumat, 7 Januari 2022 7:55
Krisis batu bara, Direktur PLN diganti Erick Thohir
Jumat, 7 Januari 2022 4:11
Pemerintah larang ekspor batu bara, ini tanggapan Banggar DPR
Selasa, 4 Januari 2022 15:42