Jakarta (ANTARA) -
Perusahaan itu menghentikan operasi pabrik di Prefektur Osakayang merakitkendaraan mini Copen. Dari empat pabrik Daihatsu di Jepang, pabrik tersebut merupakan pabrik terakhir yang berhenti beroperasi.
Penangguhan ini setidaknya akan berlangsung hingga akhir Januari, kata Daihatsu pada Senin (25/12). Keputusan itu berdampak pada lebih dari 8.000 pemasokdan perusahaan induknya, Toyota Motor Corp.
Daihatsubiasanya memproduksi 4.000 mobil kecil setiap hari di Jepang. Unit Toyota itu,yang memiliki sekitar 9.000 karyawan di dalam negeri pada April, memproduksi sekitar 870.000 unit pada tahun fiskal terakhir.
Penghentian produksi telah menimbulkan kekhawatiran karyawan Daihatsu, tetapi perusahaan itu pada Senin mengatakan telah bersepakat dengan serikat pekerja untuk membayar sebagian gaji karyawan selama produksi dihentikan.
"Belum ada penjelasan apakah perusahaan akan melanjutkan produksi. Saya khawatir," kata seorang karyawan laki-laki berusia 36 tahun di pabrik DaihatsuOsaka.
Pekan lalu,Daihatsu mengatakan bahwa sebanyak 64 model ditemukan terkena dampak dari skandal pemalsuan uji keselamatan, bertambah enam model dari yang ditemukan pada musim semi.
Perusahaan itu memutuskan untuk menghentikan semua pengiriman di dalam dan di luar Jepang. Namun, pengiriman dilakukan lagi ke Indonesia dan Malaysia setelah pemerintah di kedua negara itu menyetujui kelanjutan penjualannya.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga:Daihatsu pastikan produksi dan distribusi di Indonesia berjalan normal
Baca juga:Daihatsu stop kirim mobil bermasalah untuk domestik dan luar negeri
(Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia)
Minta terus produksi
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terus melanjutkan produksi dan ekspor mobil yang berada di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan pihak ADM telah bertemu Kementerian untuk memberi penjelasan terkait dengan skandal manipulasi uji keselamatan di Jepang.
Menurut Taufiek, produksi pabrik ADM yang berada di Indonesia terjamin secara kualitas dan keselamatannya.
"Kemarin ada beberapa utusan dari direksinya datang dan kami minta jangan diberhentikan ekspor," ujar Taufiek dalam keterangannya dikutip di Denpasar, Bali, Sabtu.
Baca juga:Daihatsu tangguhkan produksi di Jepang akibat skandal uji keselamatan
Taufiek juga menyampaikan, saat ini produksi Daihatsu di Indonesia tidak mengalami masalah secara kualitas dan kuantitas. Skandal yang terjadi di Jepang, tidak memberikan pengaruh langsung terhadap pabrikan yang ada di Indonesia.
"Artinya tidak ada masalah dengan produk Daihatsu di Indonesia," kata Taufiek.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) meminta PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk memberikan klarifikasi terkait maraknya pemberitaan dugaan skandal uji keselamatan kendaraan merek Daihatsu.
Baca juga:Daihatsu pastikan produksi dan distribusi di Indonesia berjalan normal
Direktur Jenderal PKTN Moga Simatupang mengatakan meminta PT ADM lebih memperhatikan kendaraan bermotor yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia agar aman digunakan oleh konsumen Indonesia.
Sementara itu, Executive Officer, Corporate Function Directorate PT ADM Johan memastikan, semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusikan, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan serta memenuhi regulasi yang berlaku di Indonesia.
Selain itu, pengiriman domestik sudah dilakukan mulai 22 Desember 2023. Kemudian, PT ADM juga telah kembali melakukan pengiriman secara normal mulai 26 Desember 2023 ke lebih dari 60 negara tujuan ekspor yang telah memberikan konfirmasi karena telah disetujui otoritas negara tujuan ekspor.
Johan menyampaikan, produk Daihatsu di Indonesia tidak terkait dengan yang terjadi di Jepang. Produk Daihatsu di Indonesia sudah dilakukan pengujian oleh pihak terkait untuk memastikan kendaraan benar-benar dalam keadaan aman.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia