Jakarta (ANTARA) - Direktur Keuangan PT Avrist Assurance (Avrist) Ian Ferdinan Natapradja menuturkan bahwa efisiensi beban operasional (operating expense) menjadi kunci dalam mempertahankan kondisi keuangan perusahaan yang sehat hingga meningkatkan laba bersih sebesar 18,3 persen year-on-year (yoy).
"Beban yang turun 3,47 persen dibandingkan tahun sebelumnya membantu kami mencatatkan pertumbuhan laba positif. Ini menjadi prestasi membanggakan, khususnya di tengah situasi pasar yang cukup menantang pascapandemi," kata Ian Ferdinan Natapradja di Jakarta, Senin.
Ian menyebutkan bahwa beban operasional perusahaan turun dari Rp241 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp233 miliar pada tahun 2023.
Menurut dia, efisiensi tersebut juga membantu perseroan untuk meningkatkan rasio solvabilitas (risk based capital/RBC) menjadi 612,7 persen, jauh di atas standar minimum yang telah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.
Selain itu, Ian mengemukakan bahwa beban operasional yang turun juga berdampak positif pada pertumbuhan nilai bisnis baru (value of new business/VoNB) sebesar 276,83 persen dari Rp42,189 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp158,98 miliar pada tahun 2023.
Ia juga mengatakan bahwa tingkat pengembalian aset perusahaan (return of asset/RoA) serta tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga naik masing-masing 0,38 persen dan 0,51 persen.
"Hal ini menandakan bahwa perusahaan sudah bergerak ke arah yang jauh lebih baik, jauh lebih sehat, dan bisnis yang dijalankan bisa menghasilkan value dan profit margin yang lebih baik," ucapnya.
Baca juga: Apresiasi kinerja dan kontribusi industri asuransi dalam perekonomian Indonesia, Warta Ekonomi gelar Best Insurance 2022
Baca juga: Program AUTS/K Minimkan Kerugian Petani