"Women From Rote Island", Film Indonesia Lolos Kompetisi Piala Oscars ke-97

id Film indonesia,Ilham bintang

"Women From Rote Island", Film Indonesia  Lolos Kompetisi Piala Oscars ke-97

"Women From Rote Island”,  Film Indonesia   Lolos Kompetisi Piala Oscars ke-97   (Ist)

Jakarta (ANTARA) - Film Indonesia "Women From Rote Island" lolos seleksi untukmengikuti kompetisi Piala Oscars ke 97 di Amerika Serikat.

Komite Seleksi Oscar Indonesia yang diketuai aktor DeddyMizwar, Selasa (17/9) malam memutuskan mengutus film karya sutradara Jeremias Nyangoen, produksi Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema itu untuk mengikuti ajang Piala Oscars ke-97 untuk kategori Film Fitur Internasional. Keputusan diambil setelah komite seleksi menonton beberapa film Indonesia Unggulan dan melanjutkan dengan diskusi yang mendalam. Pertunjukan khusus film dan diskusi dilaksanakan di bioskop MD Pictures, kawasan Kuningan Jakarta.

Sebelumnya, sekitar 16 judul film Indonesia terdaftar ikut dan telah diseleksi Komite sejak awal bulan. Komite Seleksi Oscar Indonesia yang dibentuk oleh pengurus Persatuan Perusahaan Film Indonesia ( PPFI) dan telah diakreditasi oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) terdiri dari para profesional serta pengamat perfilman berjumlah 9 orang, mereka adalah : Deddy Mizwar , Cesa David Lukmansyah, Edwin Nazir, Garin Nugroho, Ilham Bintang, Ratna Riantiarno, Slamet Rahardjo, Thoersi Argeswara dan Widyawati.

Baca juga: Film animasi "Moana 2" rilis trailer, tayang di bioskop November 2024
Baca juga: Serial thriller Korea "Tempest" bakal tayang pada tahun 2025
Baca juga: Raisa dedikasikan film dokumenternya untuk YourRaisa





Sinopsis Film

"Women from Rote Island" bercerita tentang sebuah keluargadi Rote, Nusa Tenggara Timur, yang sedang berduka. Orpa(Merlinda Dessy Adoe) menjadi ibu tunggal dari tiga anak perempuan ketika suaminya, Abram, meninggal dunia. Orpa belum mau menguburkan jenazah Abram karena masih menantikan kepulangan anak perempuan sulungnya yang bernama Martha (Irma Novita Rihi). Martha merupakan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai buruh perkebunan sawit di Malaysia. Setelah melalui penantian panjang selama delapan hari, Martha akhirnya pulang. Namun, perawakannya berubah total. Martha terlihat depresi dan menyimpan banyak luka di tubuhnya. Martha ternyata mengalami kekerasan seksual dari majikannya di Malaysia yang dipanggil Datuk. Alih-alih mendapatkan bantuan karena menjadi korban kekerasan, Martha justru malah menjadi korban kekerasan seksual lagi di kampung halamannya. Orpa dan keluarganya menjadi korban diskriminasi dari keluarga besarnya dan masyarakat sekitar setwlah melihat perubahan perilaku dari Martha.
"Women From Rote Island”, Film Indonesia Lolos Kompetisi Piala Oscars ke-97 (Ist)




Sejak 1987

Indonesia mulai berpartisipasi mengikuti ajang Piala Oscars untuk kategori Film Fitur Internasional Terbaik sejak 1987. Penghargaan diberikan setiap tahun oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences untuk film panjang yang diproduksidi luar Amerika Serikat yang sebagian besar berisi non -Dialog bahasa Inggris. Namun sejauh ini belum berhasil memboyong piala begengsi itu. Film " Nagabonar" yang disutradarai MT Risyaf dengan pemain utama Deddy Mizwar dan Nurul Arifin merupakan film Indonesia pertama yang dikirim ke Academy Awards. Selain "Nagabonar", film - film Indonesia yang pernah ikut berlaga di Piala Oscars antara lain "Surat dari Praha", "Turah", " Perempuan Tanah Jahannam", " Kucumbu Tubuh Indahku", " Ngeri Ngeri Sedap" dan yang terakhir “Autobiography”.


Dalam rapat Komsel, Deddy kembali mengharapkan dukungan dan peran aktif seluruh pihak yang terkait dengan industri film demi menyukseskan kesertaan Indonesia di PialaOscars. Lebih khusus peran serta pemerintah yang digarisbawahi oleh aktor pemeran Naga Bonar supaya membiayai promosi film itu di ajang Piala Oscars. " Hasil evaluasi kami, dukungan promosi film di Piala Oscars paling lemah. Sulit bagi panitia untuk menarik perhatian juri dan masyarakat di ajang itu. Padahal, misi kita tidak hanya untukmemboyong Oscars, melainkan juga meletakkan film Indonesia di dalam peta film dunia, " papar Deddy Mizwar.

Perhelatan Oscars ke-97 akan diselenggarakan pada tanggal 2 Maret 2025, disiarkan secara langsung dari Dolby Theatre di Ovation Hollywood, Los Angeles, California, Amerika Serikat, ke lebih dari 200 wilayah di seluruh dunia.


Baca juga: Film menyeramkan "Possession: Kerasukan" tayang di bioskop mulai 8 Mei
Baca juga: Rekor "Avatar 2", total 1 miliar dolar AS secara global
Baca juga: Daya tarik "Avatar: The Way of Water", paduan sempurna antara teknologi & sinema