Dari Silaturahmi ke Masyarakat Kabupaten Nunukan--Fokus Pelayanan Terbaik

id ,

Dari Silaturahmi ke Masyarakat Kabupaten Nunukan--Fokus Pelayanan Terbaik

SILATURAHMI : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bersilaturahmi dengan masyarakat Kabupaten Nunukan beberapa waktu lalu. (dok humas)

Memberikan pelayanan terbaik merupakan tugas mulia yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin. Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie menjadikan hal tersebut sebagai pemicu semangatnya dalam mengemban amanah sebagai gubernur.

Sidik Radityo, HUMASPROV

SAAT melakukan silaturahmi kepada masyarakat Kabupaten Nunukan, beberapa waktu lalu, Irianto selalu berupaya memberikan pengabdian terbaiknya untuk Kaltara. “Saya yakin selama diberi amanah akan tetap tinggi semangatnya, karena untuk membangun wilayah yang luas dan penduduknya sedikit tetapi penduduk miskin kita relatif masih banyak,”kata Irianto yang disambut tepuk tangan oleh masyarakat Nunukan.

Luas wilayah yang relatif cukup besar bahkan melebihi luas Provinsi Jawa Timur, menjadi tantangan Irianto dalam menyukseskan pembangunan di Kaltara. Ada 700 ribu jiwa, jumlah masyarakat Kaltara yang terdiri dari berbagai macam suku, sehingga pemerataan pembangunan baik di wilayah pesisir maupun pedalaman harus terealisasi demi terwujudnya keadilan sosial.

Bersama dengan Wakil Gubernur, H Udin Hianggio dan seluruh jajaran Pemprov Kaltara, Irianto mengajak untuk bekerja lebih keras, lebih baik dan melakukan inovasi untuk kepentingan masyarakat. Meskipun dengan keadaan yang masih terbatas, namun Irianto juga mengharapkan agar hal tersebut tidak dijadikan sebagai penghambat yang berarti.

Menyikapi keadaan anggaran Kaltara, Irianto juga mengajak kepada masyarakat untuk lebih bersyukur. Mengingat Kaltara belum genap berusia 5 (lima) tahun, namun anggarannya berada diatas beberapa Provinsi lain di Indonesia yang sudah lebih dahulu terbentuk.

“Alhamdulillah (anggaran) Kaltara sekarang mencapai Rp 2,9 Triliun. Belum termasuk dana APBN dari Kementerian PUPR sejumlah lebih dari Rp 700 Miliyar,”ujarnya.

Menurutnya Irianto, jika tidak ada pemangkasan atau pemotongan anggaran, maka bisa dipastikan dana yang masuk ke Kaltara mencapai Rp 10 Triliun. Dengan jumlah dana tersebut tentunya dapat mensejahterakan seluruh penduduk di Kalimantan Utara. Namun dengan adanya rasionalisasi tersebut diharapkan tidak membuat kinerja kita menjadi turun.

Lebih lanjut, Irianto mengajak kepada seluruh anggota DPRD untuk melihat persoalan tersebut dengan pikiran yang jernih dan hati yang bersih sehingga dapat menemukan solusi untuk mengatasi kesulitan masyarakat. Sebuah pembangunan tidak akan terlaksana jika tidak ada kesadaran dan partisipasi dari semua pihak.



“Sebagai seorang kepala daerah, anggota DPRD kalau kita ingin dan betul-betul setia dan ingin melaksanakan sumpah jabatan mari kita berorientasi untuk rakyat dan orang banyak,”pungkasnya.