Pusat Kucurkan Rp 2,5 M Untuk Bangun Toko Indonesia--Gubernur : di Sebuku akan Dibangun Empat Pasar Baru

id ,

Pusat Kucurkan Rp 2,5 M Untuk Bangun Toko Indonesia--Gubernur : di Sebuku akan Dibangun Empat Pasar Baru

KUNJUNGAN KERJA : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie mengunjungi masyarakat Krayan, Kabupaten Nunukan, beberapa waktu lalu. (dok humas)

Jakarta (Antara News Kaltara) - Harapan masyarakat Krayan Kabupaten Nunukan agar ada tempat untuk melakukan transaksi jual beli khususnya kebutuhan bahan pokok dari Indonesia akan segera terealisasi. Upaya Pemprov Kaltara yang secara rutin melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat berbuah manis. Tahun ini pembangunan toko Indonesia atau melalui nomenklatur Pembangunan Revitalisasi Pasar Toko Perbatasan akan dimulai dengan kucuran dana dari pemerintah lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan sebesar Rp 2,5 miliar.

Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie mengaku bersyukur dan berterima kasih karena usulan toko Indonesia mendapatkan respon positif pemerintah. Sebab keberadaannya sangat diharapkan warga Krayan yang selama ini kebutuhan pokonya diperoleh dari negara tetangga Malaysia. Mereka juga sebagai warga Indonesia berharap bisa membeli produk-produk dalam negeri, baik kebutuhan pokok seperti gula, minyak goreng maupun kebutuhan lain. Bahkan, tak hanya dengan mudah memperoleh produk-produk dalam negeri, tapi harganya pun sama seperti di wilayah perkotaan.

“Makanya kita akan bangun toko Indonesia di perbatasan seperti Krayan. Alhamdulillah pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan telah mengalokasikan pembangunan Toko Indonesia melalui Dana Alokasi Khusus (DAK),” ujar Irianto, Kamis (26/1).

Irianto menyebutkan selain di Krayan, pemerintah pusat juga mengalokasikan 4 unit pembangunan pasar baru di Kecamatan Sebuku sebesar Rp 2,5 miliar. Kemudian perluasan 2 unit pasar di Sebatik tengah sebesar Rp 500 juta. Sedangkan untuk penyediaan sarana penunjang sistem resi gudang di Kecamatan Nunukan Selatan sebesar Rp 3 miliar. Lalu, Pengembangan Sarana Pelayanan Tera dan Tera Ulang (Metrologi Legal) di Kecamatan Nunukan Selatan sebesar Rp 2 miliar.

“Selain di Nunukan perluasan pasar di Kabupaten Malinau juga dilakukan sebanyak satu unit dengan alokasi sebesar Rp 4,1 miliar dan pengembangan sarana pelayanan tera dan tera ulang (Metrologi legal) sebesar Rp 2 miliar,”ujar Gubernur.

Irianto berharap dengan adanya pembangunan toko Indonesia bisa semakin meningkatkan kecintaan warga di perbatasan akan produk-produk dalam negeri. Karena selama ini, warga di perbatasan memang lebih bergantung pada produk asal negeri jiran lantaran akses yang bisa ditempuh dari wilayah Indonesia hanya melalui jalur udara. Dengan demikian, produk dalam negeri di perbatasan masih sangat terbatas.

“Nanti, untuk barang yang dijual di toko Indonesia kita akan bekerja sama dengan Bulog (Badan Urusan Logistik),” tambahnya.

Rencana tersebut, lanjut Gubernur, telah dibicarakan dengan direksi Bulog. Dan Bulog pun menyatakan kesiapannya untuk mengisi barang-barang yang akan dijual di toko Indonesia. “Nanti kita juga akan sampaikan kepada pemerintah pusat untuk ongkos angkut barangnya, jadi harga barang yang dijual di toko Indonesia tidak mahal,” jelas Gubernur.

Selain Krayan, toko Indonesia pun akan dibangun di daerah perbatasan lain yang saat ini masih sulit diakses seperti Lumbis Ogong dan Long Ampung. Hanya saja, kata Gubernur, pembangunan toko Indonesia di daerah perbatasan lainnya dilakukan secara bertahap.

“Menyesuaikan dengan kemampuan keuangan. Yang jelas, tahun ini kita realisasikan di Krayan,” ujarnya.

Sebelumnya, Irianto telah bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di Jakarta, Selasa (10/1) lalu. Dalam pertemuan tersebut Irianto menyampaikan rencana pembangunan toko Indonesia di Krayan yang nantinya bekerja sama dengan Bulog. Rencana tersebut pun mendapat respons positif dari Menteri BUMN.

“Bagus itu, saya akan minta Bulog untuk mendukung agar masyarakat di perbatasan mudah memperoleh produk dalam negeri,” ujarnya.




//grafis

Malinau:

1. Perluasan 1 Unit Pasar Rp 4.170.228.000

2. Pengembangan 1 unit Sarana Pelayanan Tera dan Tera Ulang Rp 2.000.000.000

Nunukan:

1. Pembangunan 4 Unit Pasar Baru Rp 2.500.000.000

2. Perluasan 2 Unit Pasar Rp 500.000.000

3. Penyediaan 1 unit Sarana Sistem Resi Gudang Rp 3.000.000.000

4. Pengembangan 1 Unit Sarana Pelayanan Tera dan Tera Ulang Rp 2.000.000.000

5. Pembangunan Revitalisasi Pasar Toko Perbatasan Rp 2.565.000.000

Sumber : Peraturan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) No 8 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2017.