Picu Lulusan Teknik Sipil Berinovasi Bangun Perbatasan

id ,

Picu Lulusan Teknik Sipil Berinovasi Bangun Perbatasan

APRESIASI : Sekprov Kaltara, H Badrun berfoto bersama peserta dan jajaran Fakultas Teknik UBT pada pembukaan TW-Reg FKMTSI Wilayah X Kalimantan di Ruang Pertemuan Lantai 4 Gedung Rektorat UBT, Senin (24/4). (dok humas)

Tarakan (Antara News Kaltara) – Sekretaris Provinsi (Sekprov) KalimantanUtara (Kaltara), H Badrun mewakili Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambriemenghadiri Temu Wicara Regional Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik SipilIndonesia (TW-Reg FKMTSI) Wilayah X Kalimantan di Ruang Pertemuan Lantai 4Gedung Rektorat Universitas Borneo Tarakan (UBT), Senin (24/4).

Dalam pertemuan itu, H Badrun menyebutkan, secaraumum Pulau Kalimantan pada level pemerintahan yang ada saat ini tengahmengorganisir percepatan pembangunan di berbagai bidang, termasuk bidanginfrastruktur fisik.

“Percepatan pembangunan itu tertuang pula dalamberbagai usulan yang disampaikan pada Musrenbang (Musyawarah PerencanaanPembangunan) Regional Kalimantan tahun 2018 di Jakarta beberapa hari lalu,”kata H Badrun.

Mengikuti akselerasi itu, H Badrun berharap parasarjana teknik sipil yang ada di Kalimantan dapat berinovasi dengan melakukanrekayasa teknik dan manajemen agar pembangunan di Kalimantan dapat mencapaitujuan yang dicita-citakan. Yakni berdiri sejajar dengan provinsi lain diIndonesia, utamanya di wilayah perbatasan Kalimantan. “Jadi, tak salah jikaPemprov (Pemerintah Provinsi) Kaltara mengapresiasi forum ini sebagai salahsatu wadah untuk menciptakan bibit unggul bidang teknik sipil di Kalimantan.Unggul dalam pekerjaannya, pemikiran dan manajerialnya,” jelas H Badrun.

Guna meningkatkan kualitas insinyur teknik sipil,Pemprov berharap lulusan teknik sipil di Kaltara khususnya, mampu memanfaatkankerjasama pendidikan yang dibangun dengan sejumlah universitas ternama diIndonesia. “Breakdown kerjasama itu dalam konsep pembangunan yang nyata, itulahtugas lulusan teknik sipil di Kaltara ini kedepan,” urai H Badrun.

Yangterpenting, kata H Badrun, seluruh calon insinyur teknik sipil di Kalimantanharus memahami isu utama pembangunan di Kalimantan. “Isu utamanya adalahbagaimana mengatasi persoalan yang melilit pembangunan di perbatasan, sepertiketerisoliran komunikasi, blank spot di perbatasan dan lainnya. Itu harusmenjadi pemicu untuk berinovasi,” tuntasnya.