Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengatakan, peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) di provinsi ini sudah pada tahap mengkhawatirkan. Untuk itu, diperlukan komitmen bersama semua pihak untuk mencegah dan memberantasnya.
Demikian disampaikan Gubernur saat menghadiri sekaligus menyaksikan pemusnahan barang bukti narkoba dan minuman keras (Miras) hasil tangkapan jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara di Halaman Mapolda, Rabu (16/5). "Ada banyak barang bukti narkoba, berupa sabu-sabu yang tadi dimusnahkan. Menurut Kapolda (Brigjen Pol. Indrajit) tadi ada sekitar 9 kilogram lebih. Hal ini patut menjadi perhatian kita semua. Bahwa Kaltara sebagai wilayah perbatasan, memiliki kerawanan yang tinggi dalam peredaran narkoba," ungkap Irianto.
Pemerintah daerah, kata Gubernur, bersama masyarakat sangat mendukung upaya pemberantasan, pencegahan peredaran, penggunaan narkoba dan Miras di wilayah ini. Irianto mengatakan, narkoba adalah masalah global. Tak hanya di Indonesia, di seluruh negara di dunia berupaya untuk memeranginya. "Di Indonesia, narkoba tergolong cukup sulit diberantas. Kenapa sulit? Pertama, karena ada yang beli, ada yang menggunakan. Bahkan terus meningkat. Kalau ada yang beli, pasti ada yang menjual," ungkap Gubernur.
Alasan kedua, lanjutnya, bisnis narkoba memberikan keuntungan yang besar. Ada margin harga yang tinggi. Maka itu, banyak oknum masyarakat yang tergiur untuk bisnis narkoba. "Ketiga, kemampuan untuk menanganinya sangat terbatas. Apalagi dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah kepulauan," jelasnya.
Dikatakan, pemberantasan narkoba perlu komitmen yang kuat dari semua pihak. Tidak hanya oleh aparat keamanan, tapi juga oleh semua elemen masyarakat. "Kita cegah dari keluarga kita sendiri, kita awasi anak-anak kita, kita lindungi keluarga kita jangan sampai terlibat menjadi pengguna atau bahkan pengedar narkoba," ujar Irianto.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengapresiasi upaya jajaran kepolisian dalam melakukan pencegahan dan peberantasan narkoba. Utamanya di Kaltara.
Irianto mengatakan, Kaltara yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia memiliki kerawanan yang tinggi. Ada belasan ribu jalur tikus yang menjadi pintu masuknya barang illegal, termasuk narkoba kebanyakan dari Malaysia. "Saya berencana mengajak Kapolda untuk ke Sabah, bertemu dengan pihak kepolisian Diraja Malaysia. Supaya nanti komitmen kerja sama, di antara aparat kepolisian di perbatasan. Utamanya dalam mencegah peredaran narkoba," tutupnya.
Berita Terkait
Polri imbau masyarakat tak terhasut ajakan aksi unjuk rasa 24 Juli
Jumat, 23 Juli 2021 15:14
Ajak Tokoh Masyarakat Terapkan 3M
Selasa, 13 Oktober 2020 10:06
Hoaks, ajakan tarik uang dari bank sebelum situasi sulit
Jumat, 3 Juli 2020 14:33
Cek fakta: ajakan berhenti aktifitas tiga hari adalah hoaks
Kamis, 9 April 2020 20:29
Gubernur Ajak Masyarakat Cintai Pangan Lokal
Rabu, 25 April 2018 9:32
Pemprov Kaltara Komitmen Wujudkan Penguatan Layanan Hak Anak
Kamis, 21 Maret 2024 3:19
Pemkot Tarakan Komitmen Dalam Mendukung Kebebasan Pers
Senin, 26 Februari 2024 1:56
Polda komitmen kelola uang negara secara akuntabel
Rabu, 24 Januari 2024 14:33