Targetkan, 2021 Elektrifikasi di Kaltara 100 Persen

id Elektrifikasi, Kaltara, Target,Pertemuan, PLN

Targetkan, 2021 Elektrifikasi di Kaltara 100 Persen

Gambar Ilustrasi (humasprovkaltara)

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menggelar pertemuan dengan jajaran PT PLN Pusat di Jakarta, Selasa (7/8). Hadir mewakili pihak PT. PLN (Persero), Adi Priyanto selaku Head of Power System Planning.

Gubernur mengatakan, dalam pertemuan itu dikupas dan dilaporkan oleh PT PLN Pusat sejumlah hal. Di antaranya, rencana pengembangan kelistrikan di Kaltara. "Tadi disampaikan juga, bahwa ratio elektrifikasi di Kaltara sudah 85 persen. Itu artinya, Kaltara berada pada peringkat menengah untuk urusan wilayah yang teraliri listrik," ujar Irianto.

Di Kalimantan, menurut informasi dari PLN, ratio elektrifikasi tertinggi adalah Kaltim sekitar 92 persen. Disusul Kalbar, Kaltara dan Kalsel. Juga Kalteng yang baru 74 persen.

Persoalan lain yang dibahas dalam pertemuan itu adalah ratio desa berlistrik di Kaltara yang sudah 92,74 persen. Meski diakuinya, masih ada 35 desa yang belum teraliri listrik. "Kita targetkan, pada 2019 sudah bisa 100 persen. Itu kita dorong," tegasnya.

Disampaikan Gubernur, pada 2021, PLN bersama Pemprov Kaltara menargetkan ratio elektrifikasi sudah 100 persen. Tak hanya itu, di 2023, PLN direncanakan sudah bekerja sama dengan PT KHE (Kayan Hydro Energi), dalam pengembangan PLTA. Di mana PLN akan membangun transmisi 150 KV hingga ke Malinau dan Nunukan. "Untuk wilayah Kaltara, 2020 ditarget sudah selesai. Dan, di 2023 se-Kalimantan sudah selesai, bahkan sudah sampai ke Sabah. Karena, PLN akan menjual listrik ke Sabah dengan target 100 MW di 2023 dan 300 MW di 2025. Harga jualnya sekitar RM 7 Sen per kWH," imbuhnya.

Dengan PT KHE, kata Irianto, PLN juga kerja sama, selain pengembangan PLTA juga untuk pengembangan KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional). Dari itu, PLN akan bekerjasama dengan Pemprov Kaltara untuk menyusun studi dan penelitian supply dan demand listrik di Kaltara. "Termasuk, penyediaan di KBM, kebutuhan masyarakat juga KIPI. Harapan kita, KIPI itu di 2020 sudah dimulai. Jadi pengembangan listrik dan pengembangan industri itu berjalan secara terintegrasi," kata Irianto.

Pada studi nanti, lanjutnya, tim PLN Pusat termasuk Adi Priyanto akan datang bersama timnya ke Kaltara. Tim ini akan bekerjasama dengan Pemprov Kaltara. "Mungkin, dalam Minggu depan atau waktu dekat ini," tandasnya.

"Saya juga minta PLN pro aktif pasang tower dan jaringan transmisi di Kaltara sampai ke Malinau dan Nunukan," tambah Gubernur.