Hingga 2017, Laju Pertumbuhan Penduduk Kaltara 3,71 Persen

id Laju, Pertumbuhan, Penduduk, Kaltara

Hingga 2017, Laju Pertumbuhan Penduduk Kaltara 3,71 Persen

Gambar Ilustrasi (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2017 sebanyak 691.058 jiwa. Dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun di periode 2016 hingga 2017 mencapai 3,71 persen. Atau bila dihitung sejak 2010 hingga 2017, laju pertumbuhan penduduk per tahunnya mencapai 3,90 persen.

Dikatakan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, pertumbuhan penduduk ini, salah satunya dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari wilayah luar Kaltara. "Provinsi Kaltara sebagai sebuah daerah otonomi baru, dinilai banyak orang cukup potensial dan menjanjikan. Hal ini berdampak pada tingginya asa dari warga luar Kaltara untuk mencari penghidupan disini," kata Irianto.

Berdasarkan distribusinya, hingga 2017 penduduk terpadat berada di Kota Tarakan dengan persentase penduduk mencapai 36,61 persen. Disusul Kabupaten Nunukan 27,98 persen; Bulungan 19,65 persen; Malinau 12,12 persen; dan Tana Tidung 3,63 persen. Adapun kepadatan penduduk di Tarakan mencapai 1.008,88 jiwa per kilometer persegi. Sementara Nunukan sebesar 13,97 jiwa per kilometer persegi, Bulungan 9,75 jiwa per kilometer persegi, tana tidung 5,19 jiwa per kilometer persegi, dan Malinau 1,97 jiwa per kilometer persegi. "Kepadatan penduduk di Kaltara, memang masih mendominasi di Tarakan. Lantaran, kota ini masih menjadi pusat perekonomian Kaltara. Sedangkan di Malinau, terlihat kepadatan penduduknya tinggi namun persebarannya kecil. Ini dikarenakan Malinau, adalah kabupaten terluas di Kaltara," urai Gubernur.

Secara umum, kepadatan penduduk di Provinsi Kaltara hingga 2017 mencapai 9,16 jiwa per kilometer persegi.

Sejalan dengan pertumbuhan penduduk itu, maka Kaltara yang kini makin banyak dilirik pemodal hingga cukup banyak warga luar Kaltara pindah ke provinsi ini, berpengaruh pada tingginya tingkat pengangguran. Pun demikian, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk meningkatkan potensi tenaga kerja yang ada dapat bekerja. Dari data BPS, pada 2015 tingkat pengangguran di Kaltara (termasuk Kalimantan Timur) mencapai 16.079 jiwa dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,68 persen. Sedangkan, di 2017 tingkat pengangguran terhitung sebanyak 18.315 jiwa dengan TPT mencapai 5,54 persen.

Dari jumlah angkatan kerjanya, pada 2015 tercatat sebanyak 283.102 jiwa dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 63,45 persen. Sementara pada 2017, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja hingga sebesar 330.731 jiwa dengan TPAK 68,24 persen. "Pemerintah sangat berharap angkatan kerja ini memiliki kualitas dan kompetensi yang mumpuni sehingga dapat terserap di setiap lowongan kerja yang ada," ungkap Gubernur.

Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan kebutuhan akan lowongan kerja itu, menurut Irianto menjadi salah satu indikasi dari perlunya percepatan realisasi rencana pengembangan investasi di Kaltara. Lewat investasi, diharapkan para tenaga kerja lokal yang berkemampuan dan berkualifikasi akan mampu terserap di dunia kerja. "Kondisi ini mendorong Pemprov Kaltara untuk bergegas dan bergerak cepat merealisasikan rencana investasi di Kaltara. Baik itu, KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi, PLTA Kayan dan lainnya,” tutup Irianto.