Nelayan di Sebatik Dibantu 60 Unit Kapal

id Bantuan, Nelayan, Sebatik, Kapal

Nelayan di Sebatik Dibantu 60 Unit Kapal

BANTUAN NELAYAN : Kepala DKP Kaltara Amir Bakri bersama para nelayan dan perwakilan KKP usai penyerahan secara simbolis bantuan kapal bagi nelayan di Sebatik, baru-baru ini. (humasprovkaltara)

Nunukan (Antaranews Kaltara) – Sebagai salah satu pulau terluar, Sebatik mendapat perhatian penuh oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun dari pinggiran. Tak hanya pemenuhan infrastruktur, peningkatan taraf hidup masyarakatnya juga mendapatkan perhatian.

Salah satunya seperti yang dilakukan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie, KKP melalui Dirjen terkait diharuskan membuat program di pulau terluar, termasuk salah satunya di Sebatik. “Ini menjadi salah satu keuntungan dari ditetapkannya Sebatik sebagai pulau terluar. Kita sangat bersyukur, dan berterima kasih kepada pemerintah, utamanya Presiden Joko Widodo,” kata Irianto.

Gubernur mengungkapkan, salah satu program yang dilakukan KKP di Sebatik adalah pemberian bantuan kepada kelompok nelayan di wilayah perbatasan itu. Yaitu berupa 60 unit kapal tangkap beserta mesin, dan Alat Penangkapan Ikan (API)-nya. “Selain itu, juga ada pemberian pinjaman untuk modal dari beberapa bank bagi para nelayan,” ujar Gubernur.

Disampaikan, bantuan ini tidak serta merta diberikan begitu saja. Namun sebelumnya, atas usaha Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melalui dinas terkaitnya telah mengusulkan, dan melakukan usaha meyakinkan, dengan disertai memberikan data-data yang akurat.

Gubernur menambahkan, masih di bidang perikanan, pemerintah juga merencanakan untuk melakukan penanaman bakau di wilayah pesisir pulau tersebut. Selain mencegah abrasi, hal ini juga untuk menjaga kelangsungan tanaman bakau, sebagai habitat kepiting dan udang di wilayah itu. “Sekarang ini, di Kaltara ada sekitar 176.000 hektare hutan mangrove. Ini berarti lebih luas dari luasan tambak di Kaltara yang mana keseluruhan luasannya sekitar 149.000 hektare. Kalau bakau ini kita terus jaga, insya Allah udang dan kepiting tidak hilang dari daerah kita,” urai Irianto.

Program lainnya di Sebatik, KKP juga telah membangun Sentral Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) yang dalam waktu dekat akan diresmikan. SKPT ini nantinya akan menjadi pusat kegiatan nelayan, baik yang akan berlayar maupun yang telah berlayar. Dengan adanya SKPT ini diharapkan kegiatan ekspor komoditi laut dapat tercatat dan termonitoring. “Pembangunan fisiknya telah selesai, tinggal menunggu peresmian yang rencananya akan dilakukan oleh menteri KKP, ibu Susi. Nantinya, akan dilakukan bersamaan dengan ekspor perdana melalui SKPT ini,” tutup Gubernur.