Tarakan (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk kembali mendapat penugasan dari Kementerian ESDM untuk melakukan pembangunan Sambungan Rumah (SR) jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kota Tarakan dan pada tahun 2020 sudah dialiri gas bumi 75 persen.
Pembangunan jargas ada sekitar 5.000 SR yang akan dibangun di Kecamatan Tarakan Barat pada tahun 2020.
Sales Representative Area Tarakan, Bramantya Saputra mengatakan, ada 5.000 SR yang akan dibangun di kecamatan Tarakan Barat, tepatnya di kelurahan Karang Harapan dan Kelurahan Juwata Kerikil pada tahun 2020. Tahap awal, pada tahun ini PGN sedang melakukan survei untuk jalur gas dan juga survei rumah penduduk.
"Pembangunan jargas di kota Tarakan telah dimulai secara bertahap sejak tahun 2010, yaitu sebanyak 3.366 SR pada 2010, 21.000 SR pada 2016 dan 4.695 SR pada 2018," kata Bramantya.
Sampai saat ini, sebanyak 29.061 rumah tangga telah tersambung dengan jargas di kota Tarakan.
"Dari 4.695 SR di tahun 2018, yang telah terkonversi dari Gas Tabung ke gas bumi mencapai 3.766 SR dan sampai sekarang masih berjalan. Harapan kami, seluruhnya akan terkonversi di akhir September 2019," katanya.
Dengan adanya penambahan jargas sebesar 4.695 SR di 2018 dan 5.000 SR di 2020, maka diperkirakan jumlah rumah tangga pengguna gas bumi di Tarakan pada tahun 2020 bakal mencapai sekitar 75 persen dari total jumlah RT di Tarakan
Dijelaskannya, pembangunan jargas ini merupakan bagian dari program yang dilaksanakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Hal ini dilakukan guna terciptanya pemerataan serta memprioritaskan sumber daya yang ada untuk kemakmuran rakyat sesuai semangat ketahanan energi.
Jargas juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap gas tabung sehingga angka subsidi energi bisa ditekan.
"Seperti apa yang diinginkan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, kami juga berharap seluruh penduduk kota Tarakan bakal menggunakan gas bumi menggantikan gas tabung.
Apalagi Tarakan adalah kota yang perbatasan langsung dengan Malaysia, dimana sebelumnya banyak penduduk Tarakan banyak yang tergantung pada produk luar negeri. Tetapi semuanya kembali pada anggaran APBN dan pengajuan Pemkot Tarakan," tambah Bramantya.
Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Tarakan, Amir Hamsyah mengatakan bahwa program SR jargas ini sangat membantu dalam banyak hal, bisa menggerakkan ekonomi Tarakan dan juga menjadikan Tarakan lebih ramah lingkungan.
"Masyarakat, melalui Pemkot Tarakan menyatakan terima kasihnya kepada Pemerintah Pusat atas program yang telah dilaksanakan ini. Karena dengan adanya SR jargas, masyarakat menjadi mudah mendapatkan bahan bakar, murah dan bersih," kata Amir.
Apalagi selisih dana yang dibutuhkan dalam penggunaan gas bumi terhadap gas tabung sangat besar mencapai 50 persen hingga 60 persen.
Sehingga selisih dana tersebut bisa digunakan untuk mengembangan usaha atau untuk menutupi kebutuhan lainnya "Dari sisi ekonomi, mereka sangat terbantu," katanya.
Baca juga: Inginkan Gas Dimanfaatkan Lebih Bernilai Ekonomis
Baca juga: Potensi Gas Bumi Kaltara Terus Dimaksimalkan
Berita Terkait
Perbaikan Kebocoran Pipa Jargas PGN di Tarakan Selesai Dikerjakan
Sabtu, 17 Juli 2021 19:52
Mahasiswa demo harga gas, PGN hormati setiap pendapat
Kamis, 17 September 2020 18:36
Progres Pembangunan di Tana Tidung Sudah Berjalan 60 Persen
Sabtu, 23 Maret 2024 20:01
BI: Kebutuhan uang di Kaltara diperkirakan meningkat tiga persen
Jumat, 22 Maret 2024 11:13
Kebutuhan Uang Periode Ramadhan dan Idul Fitri di Kaltara Naik Tiga Persen
Jumat, 22 Maret 2024 10:01
Pengguna QRIS di Kaltara meningkat 118 persen
Minggu, 17 Maret 2024 18:17
DBH Pajak Daerah di Kaltara Naik 15 Persen
Rabu, 6 Maret 2024 19:53
KPU optimistis partisipasi pemilih di Bulungan mencapai 90 persen
Selasa, 13 Februari 2024 23:14