Pemerintah Ajak Milenial Jaga Kebersihan Laut

id Pertemuan, Tahunan, SDGs,Conference

Pemerintah Ajak Milenial Jaga Kebersihan Laut

SDGs CONFERENCE : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bertemu dengan Executive Secretary UN ESCAP Prof. Armida Alisjahbana pada SDGs Annual Conference di Hotel Fairmont, Selasa (8/10). (humasprovkaltara)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengajak generasi milenial untuk menjaga kebersihan laut.

Melalui Sustainable Develeopment Goals (SDGs) Annual Conference pemerintah pusat mengedukasi tentang hal penting dalam menjaga ekosistem kelautan melalui pelestarian biota laut, pemberdayaan masyarakat pesisir, pengembangan pariwisata, hingga pengelolaan sampah laut.

Acara yang dibuka langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ini mengusung tema ‘Life for Our Ocean’, yang merupakan pertemuan tahunan SDGs Annual Conference 2019.

“Ini merupakan wujud nyata komitmen dan pengakuan Pemerintah Indonesia terhadap keterlibatan pemuda sebagai mitra yang setara untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” kata Gubernur.

Sebagai koordinator nasional pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di Indonesia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merangkul generasi muda melalui SDGs Festival 2019.

Nantinya juga akan ada pengambilan Ikrar Pemuda SDGs 2019 pada hari kedua pelaksanaan SDGs Festival 2019.

Ikrar Pemuda SDGs 2019 diharapkan dapat menciptakan aksi positif bagi pencapaian SDGs dan memastikan makna pentingnya keterlibatan pemuda dalam pelaksanaan SDGs di tingkat daerah dan nasional.

“Pentingnya kontribusi kelompok pemuda dalam rangka mencapai target-target SDGs di Indonesia. Untuk mengapresiasi peran kaum muda sekaligus menegaskan komitmen pelaksanaan SDG,” ucap Irianto.

Di Kaltara, komitmen pelestarian laut menjadi perhatian khusus pemerintah. Khususnya dalam mengurangi kebocoran sampah yang 80 persen berasal dari darat.

Untuk itu, perlu adanya solid waste management untuk mengurangi sampah plastik dari perumahan dan sungai. Selain itu, upaya yang dilakukan pemerintah adalah mengurangi kebocoran dari berbagai kegiatan yang dilakukan laut.

Gubernur menyebut hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan fasilitas penerimaan di pelabuhan, mengadakan kolaborasi bilateral dan regional, mengumpulkan sampah plastik dari laut, serta mengelola limbah plastik di bidang pariwisata.

Di samping itu, juga disebutkan beberapa penekanannya. Seperti penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pengembangan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan kali atau sungai bersih, serta sarana prasarana publik.

Termasuk penegakan hukum di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan. Tidak hanya itu, melalui Gerakan Kaltara Bersih, pencanangan kebersihan khususnya di laut juga terus dilakukan.

Gubernur juga mengajak dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kaltara untuk senantiasa menjaga lingkungan, serta menerapkan hidup bersih dan sehat.

“Mari kita jaga lingkungan, jaga sungai dan laut kita, jaga generasi kita, dengan peduli terhadap sampah. Jangan buang sampah sembarangan. Kita wujudkan Indonesia Bersih. Kaltara Bersih,” ujar Gubernur.

Upaya lainnya adalah dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga. Salah satunya, dengan mendidik generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Terutama dalam hal kedisiplinan.

Sementara itu, kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda-Litbang) Provinsi Kaltara Datu Iqra Ramadhan menyebutkan, Provinsi Kaltara telah mempunyai Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) No. 59/2017, tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

“Kaltara termasuk 19 provinsi yang telah menyusun RAD SDGs. Semoga dengan adanya keterlibatan pemuda dalam pelaksanaan SDGs di tingkat daerah nasional akan mempercepat capaian SDGs di masa mendatang,” tutupnya. Adapun RAD tersebut, tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Kaltara No. 56/2018, tentang Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2018-2021 Provinsi Kalimantan Utara.