Cirebon (ANTARA) - Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara (FSKN) Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menyatakan Keraton Agung Sejagat tidak masuk dalam daftar keraton di Indonesia dan menyebut kelompok itu telah mencoreng nama keraton.
"Kita kaget dengan adanya keraton baru yaitu Keraton Agung Sejagat dan ini mencoreng nama keraton," kata Sultan Arief di Cirebon, Rabu.
Sultan Arief menjelaskan bahwa pada awal kemerdekaan Indonesia ada sekitar 200 kerajaan, keraton, dan kesultanan yang terdaftar dan Keraton Agung Sejagat tidak termasuk di dalamnya.
"Tentunya kita prihatin, hal ini mencoreng nama keraton yang ada," katanya.
Sultan Ariefberharap pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melakukan pendataan dan membangun data induk keraton-keraton yang ada di Indonesia.
Menurut Arief, saat ini ada kurang lebih 200 keraton dalam daftar anggotaFSKNdengan kondisi sebagian ada yang masih lengkap, setengah lengkap, tinggal keturunannya saja, atau tinggal sejarah.
"Dari FSKN meminta adanya pengumuman dari pemerintah mengenai keraton mana saja. Dan kita juga meminta adanya undang-undang tentang keraton agar ada payung hukum, kalau tidak ada nanti lama-lama akan punah," katanya.
Baca juga:
Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat ditangkap di Yogyakarta
Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat ditahan polisi
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Maryati
Berita Terkait
Keraton Agung ternyata buka cabang di Klaten
Jumat, 17 Januari 2020 8:55
Ratu Keraton Agung tak terdata di Purworejo atau Kalibata
Kamis, 16 Januari 2020 1:49
Raja baru bawa nama Firaun hingga staatsblad Atlantik
Rabu, 15 Januari 2020 19:47
Mengapa mau jadi pengikut Keraton Agung Sejagat?
Rabu, 15 Januari 2020 6:23
Raja Keraton Agung Sejagat ditangkap
Selasa, 14 Januari 2020 22:28
Polisi segera klarifikasi Keraton Agung Sejagat
Senin, 13 Januari 2020 22:41
Heboh, kerajaan baru "Keraton Agung Sejagat"
Senin, 13 Januari 2020 20:24
Raja Charles III, pemimpin baru Inggris
Jumat, 9 September 2022 12:32