Kaltara 5 terendah nasional laju reproduksi efektif penyebaran virus corona

id Sebaran corona

Kaltara 5 terendah nasional laju reproduksi efektif penyebaran virus corona

Kaltara lima terendah nasional laju reproduksi efektif penyebaran virus corona 

Tanjung Selor (ANTARA) - Kalimantan Utara tercatat nomor lima terendah nasional laju reproduksi efektif atau "reproduction Number" (Rt) penyebaran virus corona, yakni level 0,75 per 8 Mei 2020.

"Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC19) Nasional di situs Bonza, reproduksi virus corona di Kaltara makin mendekati nol yaitu di level 0,75 per 8 Mei 2020," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Senin.

Dijelaskannyabahwa jika Rt di atas 1,0 berarti setiap infeksi akan menyebabkan lebih dari satu infeksi lain atau virus menyebar dengan cepat.

Sebagai contoh, jika Rt menunjukkan angka 2 berarti satu pasien yang terinfeksi akan menulari rata-rata dua pasien lainnya.

Dari 11 provinsi yang laju reproduksi virusnya sudah di bawah level 1.0, Provinsi Kaltara dengan tingkat Rt nomor 5 terendah di Tanah Air.

Sedang provinsi dengan tingkat reproduksi tertinggi terjadi di Sumatera Utara, yakni level 1,74. Pada 30 Maret, Sumatera Utara mencapai puncak Rt tertinggi yakni 3,84.

Baca juga: Sembuh, 2.619 pasien COVID-19 di Wisma Atlet

Baca juga: Hari pertama pembukaan kantor, Jaktim kembali macet

Baca juga: "Rapid test" untuk insan pers oleh LKBN Antara


Berdasarkan data itu, ujarnya, sebelas provinsi Rt terendah atau di bawah 1 adalah Aceh (0,17), Sumatera Barat (0,65), Riau (0,71), Sulawesi Tenggara (0,74), Kaltara (0,75), Jambi (0,81), Jawa Barat (0,88), DI Yogyakarta (0,97), Papua Barat (0,97), Lampung (0,99), dan Bengkulu (0,99).

"Meskipun pandemi Covid-19 belum selesai, kita tentu bersyukur dengan makin rendahnya laju reproduksi virus corona di Kaltara," ujarnya.

Berdasarkan data itu, per 6 Juni, laju infeksi terendah di Indonesia, Kaltara di urutan ketiga.

Kaltara sempat mencapai titik puncak reproduksi virus corona di level 2,50 pada 16 April lalu.

Pada 21 April 2020, laju reproduksi turun hingga hanya mencapai 1,10 dan di berhasil di zona biru atau Rt di bawah 1,0 pada 22 April 2020.

Di awal Mei 2020, Rt kembali naik ke level 1,28, kemudian kembali di bawah Rt 1 pada 5 Mei 2020 tepatnya di level 0,91.

Rt menjadi parameter penting untuk menentukan strategi dan durasi pembatasan sosial.

Rendahnya laju reproduksi virus di Kaltara juga seiring dengan penambahan kasus terkonfirmasi positif yang sudah tidak signifikan setiap harinya.

Baca juga: Hari pertama pembukaan kantor, Jaktim kembali macet
Baca juga: Ribuan santri Gontor ikuti "rapid test"


Bahkan, beberapa waktu lalu, sempat tidak ada penambahan kasus.

Selama sepekan terakhir, Kaltara kirim 176 sampel dan yang positif hanya ada 3 orang dalam waktu satu minggu, yaitu di Tarakan 2 orang dan di Tana Tidung 1 orang.

Di Tarakan itu adalah tenaga kesehatan yang terkontak pada saat melakukan contact tracing.

Jumlah pasien Covid-19 di Kaltara yang sembuh juga ikut meningkat dari hari ke hari.

Senin hari ini (8/6) terdapat tambahan 10 pasien sembuh. Total pasien Covid-19 di Kaltara yang berhasil sembuh akhirnya sebanyak 129 orang. Dan pasien Covid-19 yang menjalani perawatan tersisa 38 orang.


Jaga protokol kesehatan

Angka reproduksi virus yang semakin tertekan tidak terlepas dari peran dan kerja keras semua elemen masyarakat.

"Saya mengapresiasi semua tenaga medis, kepada relawan, media massa, organisasi dan komunitas masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa menurunnya angka reproduksi itu, atas kesadaran sebagian besar individu dan masyarakat Kaltara menerapkan standar protokol kesehatan.

"Ingat, angka reproduksi virus yang makin rendah, bukan lantas kembali mengabaikan protokol kesehatan," ujarnya.

Upaya pemerintah dan pemerintah daerah tidak akan cukup tanpa dukungan masyarakat.

"Oleh karena itu, saya mengajak semua tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat agar tetap menekankan penerapan standar protokol kesehatan," tegasnya.

Baca juga: Liga Vietnam dimulai, penonton penuhi stadion

Baca juga: Donor plasma darah, asa baru bagi pasien kritis COVID-19