Tarakan (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 bertambah 17 orang di Tarakan sedangkan yang sembuh bertambah delapan orang.
“Jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 sebanyak 818 orang dan jumlah kumulatif pasien yang sembuh sebanyak 460 orang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriati di Tarakan, Selasa.
Tambahan pasien positif COVID-19 tersebut berinisial :
1. Dd (34) warga Kelurahan Kampung Satu.
2. Md (59) warga Kelurahan Sebengkok.
3. PS (42) warga Kelurahan Karang Anyar.
4. S (52) warga Kelurahan Karang Balik.
5. DMS (24) warga Kelurahan Juata Laut.
6. IM (28) warga Kelurahan Karang Balik.
7. I (30) warga Kelurahan Karang Balik.
8. IF (67) warga Kelurahan Pamusian.
9. Rm (51) warga Kelurahan Karang Anyar.
10. TL (71) warga Kelurahan Kampung Satu.
11. TUE (50) warga Kelurahan Karang Balik.
12. Rd (50) warga Kelurahan Karang Anyar.
13. IS (23) warga Kelurahan Karang Anyar Pantai.
14. DN (39) warga Kelurahan Pamusian.
15. MA (47) warga Kelurahan Pamusian.
16. IY (41) warga Kelurahan Pamusian.
17. SR (24) warga Kelurahan Karang Anyar.
Sedangkan tambahan pasien yang sembuh sebanyak delapan yakni :
1. S (48) warga Kelurahan Kampung Enam.
2. LOW (30) warga Kelurahan Sebengkok
3. Su (50) warga Kelurahan Sebengkok.
4. S (58) warga Kelurahan Karang Anyar.
5. EK (52) warga Kelurahan Kampung Satu.
6. SA (40) warga Kelurahan Kampung Enam.
7. EE (51) warga Kelurahan Kampung Satu.
8. EP (40) warga Kelurahan Karang Anyar.
“Jumlah kasus pasien positif yang meninggal dunia sebanyak delapan orang sedangkan pasien COVID-19 yang dirawat sebanyak 350 orang,” kata Devi.
Kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 131 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 1.303 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Riwayat kontak erat yang dimaksud yakni kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable/kasus konfirmasi dalam radius satu meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. Kemudian sentuhan fisik langsung dengan kasus yang terkonfirmasi seperti salaman, berpegangan tangan dan lain – lain.
Selanjutnya orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus terkonfirmasi tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar. Dan situasi lainnya yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.
Baca juga: Kaltara gelar kajian penanganan pandemi
Baca juga: Anies Baswedan konfirmasi dirinya terpapar COVID-19
Berita Terkait
Kemenkes: Waspadai potensi peningkatan COVID-19 dengan prokes dan PHBS
Selasa, 28 Mei 2024 11:37
Hoaks! Surat Edaran Kemenkes wajibkan masker mulai 15 Desember 2023
Senin, 18 Desember 2023 14:57
Presiden sebut Pemerintah belum putuskan imbau pakai masker soal COVID-19
Sabtu, 16 Desember 2023 8:39
IDI imbau perketat protokol kesehatan antisipasi kasus COVID-19
Rabu, 6 Desember 2023 19:25
Catatan Ilham Bintang - Tiada lagi Jenderal Doni Monardo
Rabu, 6 Desember 2023 9:59
Catatan Ilham Bintang - Jumpa Farhan Faris, TikToker tampan yang dapat berkah dari Pandemi COVID-19
Sabtu, 10 Juni 2023 6:18
Kabar terbaru COVID-19, WHO akhiri status darurat kesehatan global
Sabtu, 6 Mei 2023 18:17
Perekonomian Bulungan terus tumbuh bersamaan kian terkendali COVID-19
Kamis, 30 Maret 2023 9:05