Pemkot Tarakan lakukan pemantauan para disabilitas selama masa pandemi

id Disabilitas

Pemkot Tarakan lakukan pemantauan para disabilitas selama masa pandemi

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos dan PM) Tarakan, Mariyam. Antara/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tarakan dalam hal ini Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos dan PM) melakukan pemantauan kepada para disabilitas selama masa pandemi COVID-19.

“Petugas kami melakukan pemantauan dan pendampingan kepada para disabilitas yang ada di kota Tarakan dan mereka selama pandemi ada Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp600 ribu perbulan,” kata Kepala Dinsos dan PM Kota Tarakan, Mariyam di Tarakan, Kamis.

Sekitar 150 orang disabilitas memperoleh BST setiap bulannya sampai pada Desember 2020, Dinsos dan PM belum mengetahui apakah Kementerian Sosial akan terus menyalurkan BST pada tahun 2021.

“Selain BST ada juga para difabel memperoleh bantuan dari Pemkot Tarakan berupa paket sembako saat pandemi,” kata Mariyam.

Diungkapkannya selama masa pandemi Maryam mendapatkan banyak keluhan, karena para disabilitas mau melakukan aktivitas sangat terbatas. Selain itu, tidak ada aktivitas di sekolah karena belajar dari rumah.

Guna merangkul para difabel dan warga lanjut usia (lansia) selama masa pandemi, Dinsos dan PM bekerjasama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW), agar mereka tidak jenuh karena terbatasnya kegiatan.

Sementara itu, Rumah Batik Disabilitas merupakan mitra binaan dari PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field yang merangkul 22 orang dari kaum difabel yakni tuna rungu ada 18 orang, tuna daksa ada dua orang dan tuna grahita dua orang.

Sony Lolong (56) pengelola Rumah Batik Disabilitas membatik khas Tarakan dengan motif pucuk pakis untuk mengangkat kearifan lokal. Baru berdiri pada Maret 2020 saat mulai pandemi COVID-19.

"Dan sudah mendapatkan pesananan dari Pemkot Tarakan untuk menyediakan batik Tarakan untuk Aparat Sipil Negara (ASN) untuk digunakan setiap minggu," kata Sony.

Sebanyak 300 lembaran batik Tarakan dengan motif Padau Tuju Dulung, dimana dalam bahasa suku Tidung artinya perahu tujuh haluan.

Hal ini merupakan upaya Pemkot Tarakan untuk bisa meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para pelaku usaha UMKM di tengah pandemi COVID-19.

“Kami baru sanggup terima orderan dari tujuh dinas di Pemkot sebanyak 300 lembar untuk baju seragam pegawai sampai bulan Desember 2020,” kata Sony.
Baca juga: Ombudsman Kaltara: warga disabilitas dapat pelayan baik saat pandemi