Kasus Kematian Akibat COVID-19 Bertambah Lima Orang di Tarakan

id Covid

Kasus Kematian Akibat COVID-19 Bertambah Lima Orang di Tarakan

Pasien yang terpapar COVID-19 sedang menjalani perawatan. Ilustrasi.

Tarakan (ANTARA) - Kasus kematian akibat COVID-19 bertambah lima orang di Tarakan dengan jumlah konfirmasi meninggal dunia sebanyak 175 orang.

"Kasus probable yang meninggal dunia sebanyak enam orang dan jumlah kasus aktif COVID-19 sebanyak 1.670 orang," kata Juru Bicara Tim Satuan Penanganan COVID-19 Tarakan Devi Ika Indriarti di Tarakan, Jumat.

Pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia berinisalial SM (57), LHS (70) dan E (89), dimana ketiganya warga Kelurahan Karang Anyar, A (39) warga Kelurahan Karang Harapan dan SP (54) warga Kelurahan Selumit.

Sedangkan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 130 orang dengan jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 8.463 orang.

Kemudian pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh bertambah 50 orang dengan jumlah kumulatif pasien yang sembuh sebanyak 6.618 orang.

Kemudian jumlah kasus suspek yang dipantau saat ini sebanyak 107 orang. Kasus suspek yaitu ,orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir.

Sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal, orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan 14 hari terakhir.

Dimana sebelumnya timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19, orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Selanjutnya jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau saat ini sebanyak 936 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19.

Dinkes mengimbau kepada masyarakat Tarakan agar terus memberikan dukungan moral terhadap pasien ataupun keluarga kasus suspek, kasus probable, kontak erat dan kasus konfirmasi.
Baca juga: Bupati Nunukan akui ada puskesmas yang menyimpan vaksin
Baca juga: Belajar dari wisata vaksin luar negeri, kepariwisataan Indonesia berupaya bangkit