Bupati Nunukan akui ada puskesmas yang menyimpan vaksin

id vaksin, bupati nunukan, puskesmas, sembunyikan vaksin

Bupati Nunukan akui ada puskesmas yang menyimpan vaksin

Pada rapat koordinasi tentang perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Nunukan Kaltara ternyata ditemukan ada puskesmas yang menyimpan obat vaksin atau tidak menggunakannya.Hal itu diungkapkan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan, awal pekan ini.

Nunukan (ANTARA) - Pada rapat koordinasi tentang perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Nunukan Kaltara ternyata ditemukan ada puskesmas yang menyimpan obat vaksin atau belum menggunakannya.

Hal itu diungkapkan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan, awal pekan ini.

Laura yang juga Bupati Nunukan itu menegaskan vaksin yang diperoleh dari pemerintah pusat dianjurkan untuk segera dipergunakan dan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Memang ada juga puskesmas yang menyimpan vaksin itu dan tidak menggunakanyanya. Padahal vaksin itu diberikan pemerintah pusat untuk digunakan kepada masyarakat yang membutuhkan," tegas Laura sapaan sehari-hari Bupati Nunukan ini.

Sehubungan dengan adanya laporan yang diterima dari masyarakat, Laura mengakui menelpon langsung kepala puskesmas bersangkutan dan mengakui menyimpan vaksin untuk persiapan dosis kedua.

"Saya telepon langsung puskesmas bersangkutan yang dilaporkan menyimpan vaksin. Bahkan, saya ancam baru mau mengaku kalau memang menyimpan vaksin," beber dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar vaksin yang diberikan kepada kabupaten/kota agar dihabiskan dengan memberikan kepada masyarakat yang ingin divaksin.

Ia meminta kepada puskesmas maupun rumah sakit agar menghabiskan vaksin yang diterimanya dengan memberikan kepada masyarakat.

Sebab Kementerian Kesehatan tidak akan memberikan vaksin lagi apabila masih ada yang tersisa.

Laura mengatakan pembagian vaksin yang menggunakan sistim koneksi maka Kementerian Kesehatan akan tahu vaksin yang belum digunakan sehingga tidak mungkin memberikan lagi sebelum dihabiskan.

Baca juga: Belajar dari wisata vaksin luar negeri, kepariwisataan Indonesia berupaya bangkit
Baca juga: Lantamal XIII Kembali Lakukan Vaksinasi Massal di Berau
Baca juga: Airlangga minta ulama bantu sosialisasi pentingnya vaksinasi