Pemprov Kaltara Mengkaji Pembangunan Gedung SMA di Tiga Kabupaten

id Pemprov

Pemprov Kaltara Mengkaji Pembangunan Gedung SMA di Tiga Kabupaten

Gedung sekolah di Tarakan, Kalimantan Utara. ANTARA/Susylo Asmalyah.

Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tengah mengkaji rencana pembangunan gedung SMA pada tiga kabupaten, sebagai upaya penjabaran misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang - Yansen TP pada program wajib belajar 16 tahun.

"Sekolah yang akan dibangun itu berada di wilayah Kabupaten Nunukan, Malinau dan Bulungan," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara, Teguh Henri Susanto di Tanjung Selor, Bulungan, Rabu.

Rinciannya untuk wilayah Kabupaten Nunukan, sekolah yang bakal dibangun berada di Sungai Ular, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong dan Lumbis Hulu. Sedangkan di Kabupaten Malinau, pembangunan sekolah akan dilaksanakan di Desa Long Boh.

“Alasan kita membangun sekolah di sana, karena untuk memangkas akses. Misalnya di Kabupaten Nunukan, kita ingin warga kita yang berada di Sungai Ular tidak jauh-jauh lagi menyeberang ke Nunukan untuk melanjutkan ke SMA,” kata Teguh.

Selain Kabupaten Nunukan dan Malinau, Disdikbud Kaltara juga merencanakan pembangunan SMA di Kecamatan Sajau, Kabupaten Bulungan.

“Itu adalah cara kita membedah agar masyarakat usia 16-18 tahun dapat memperoleh layanan pendidikan,” katanya.

Teguh menyebutkan, program wajib belajar 16 tahun di Kaltara merupakan program yang harus dijalankan oleh pemerintah provinsi dengan bersinergi bersama pemerintah kabupaten/kota. Sehingga, perlu menjadi atensi semua pihak dalam menyukseskan program tersebut.

Karena itu, Pemprov Kaltara melalui Disdikbud mendorong pemerintah kabupaten/kota di Kaltara untuk mencanangkan satu desa satu PAUD sesuai dengan kewenangannya. Menurutnya, ini merupakan bentuk upaya memberikan pelayanan pendidikan kepada anak usia dini.

Disdikbud Kaltara akan membuatkan petunjuk operasional, petunjuk teknis, dan melatih tenaga pendidik yang bakal ditempatkan di PAUD baru.

"Kita akan bekerjasama dengan Himpaudi (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini), IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia) dalam rangka mewujudkan pendidikan tingkat dasar,” kata Teguh.
Baca juga: Pos Lintas Batas Negara di Kaltara Rampung Tahun 2022
Baca juga: Persemaian Permanen Modern Mangrove Pertama di Indonesia Akan Dibangun di Kaltara