Puncak arus mudik di pelabuhan Malundung diprediksi 25 April

id Mudik

Puncak arus mudik di pelabuhan Malundung diprediksi 25 April

Suasana di loket penjualan tiket kapal Pelni di Tarakan, Kalimantan Utara. ANTARA/Susylo Asmalyah.

Tarakan (ANTARA) - Puncak arus mudik penumpang pada libur hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, yang menggunakan angkutan laut dari pelabuhan Malundung, Tarakan, Kalimantan Utara diprediksi pada 25 dan 26 April 2022.

“Dan dari sekarang sudah mulai buka penjualan tiket sampai bulan Mei. Rata-rata pembelinya itu yang mau berangkat di atas tanggal 22 April dan memang kebetulan untuk KM Bukit Siguntang bakal kembali tiba di Tarakan tanggal 25 April 2022 mendatang,” kata Kepala Kantor PT Pelni Cabang Tarakan, Asmar Joni di Tarakan, Sabtu.

Dia mengatakan bahwa untuk lonjakan penumpang diperkirakan mencapai 70 persen dimana ada dua kapal yang masuk yakni KM Bukit Siguntang dan KM Lambelu.

Selanjutnya Asmar mengungkapkan bahwa arus mudik dapat disimpulkan memang sudah terlihat sejak awal masuk Ramadhan.

Memasuki pekan kedua pelaksanaan puasa Ramadhan 1443 Hijriah, aktivitas arus mudik di Pelabuhan Malundung pada Senin (11/4) untuk KM Bukit Siguntang.

Berangkat dari Pelabuhan Malundung menuju Nunukan dan Parepare dengan mengangkut penumpang mencapai 600 orang.

Menurutnya berkurang karena di awal puasa atau sebelum memasuki Ramadhan 1443 Hijriah, sempat terjadi lonjakan penumpang.

Pada awal puasa, Pelni sudah mengangkut penumpang keluar dari Tarakan per kedatangan kapal sekitar 1.500-an penumpang.

“Sudah terlihat, mau masuk Ramadhan. Tapi secara internal tanggal 18 April sudah mulai diterapkan. Secara nasionalkan tanggal 25 April atau H-7,” ujarnya.

Jadwal ini sengaja dimajukan lebih duluan agar mengantisipasi terjadi lonjakan di masyarakat mengingat tren yang terjadi di masyarakat berbeda.

Adapun lanjutnya, kapasitas kapal bermuatan 2.300 tempat tidur di atas kapal. Sepanjang dari Pelni pusat membuka layanan buka penjualan tiket, pihaknya akan terus melaksanakan penjualan.

“Memang dibatasi sampai 2.300 (tempat tidur) sesuai kapasitas kapal. Bukan daya angkutnya, tapi kapasitas yang disesuaikan dan diizinkan mengacu dengan alat keselamatan juga. Kita tidak bisa memuat lebih dari kapasitas keselamatan yang ada,” katanya.
Baca juga: Kapolri siapkan strategi wujudkan mudik aman dan sehat bagi masyarakat