Penyaluran BBM di Krayan terkendala bencana tanah longsor

id Pertamina

Penyaluran BBM di Krayan terkendala bencana tanah longsor

PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyalurkan BBM dengan menggunakan selang untuk menyeberangi jalanan  yang longsor wilayah Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara karena adanya bencana tanah longsor. ANTARA/HO - PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.

Tarakan (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan saat ini mengalami kendala dalam penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara karena adanya bencana tanah longsor.

"Pertamina berharap perbaikan jalan yang longsor dapat diperbaiki secepatnya oleh pemerintah daerah, agar distribusi BBM dapat normal kembali," kata Area Manager Communication and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria dalam pesan singkat diterima ANTARA di Tarakan, Jumat.

Dia mengungkapkan bahwa penyaluran BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 3T (terdepan, tertinggal, terluar) di Kecamatan Krayan Selatan mengalami kendala suplai dikarenakan bencana longsor yang terjadi di jalur bandara Yuvai Semaring di Krayan Induk - Krayan Selatan.

Pertamina terus berupaya agar distribusi BBM tetap berjalan walau terkendala.

"Saat ini penyaluran BBM dilakukan dengan menggunakan selang untuk menyeberangi jalanan yang longsor," kata Satria.

Hal tersebut dilakukan agar BBM tetap tersalurkan ke masyarakat, Pertamina melakukan penyaluran BBM saat ini langsung ke sub penyalur yang tersebar di Kecamatan Krayan lainnya.

Stok BBM di Krayan sampai tanggal 22 September 2022 untuk Pertalite sebanyak 1,2 Kilo Liter (KL) dan Biosolar sebanyak 2,8 KL. Untuk penyaluran dari tanggal 1 September sampai 22 September 2022 untuk Pertalite sebanyak 6 KL dan Biosolar sebanyak 11 KL.

"Telah dilakukan koordinasi ke Pemprov Kaltara, Pemkab Nunukan beserta dinas-dinas terkait untuk dapat dilakukan percepatan perbaikan jalan," kata Satria.

Pemkab Nunukan menetapkan kejadian longsor di Krayan Selatan sebagai status tanggap darurat bencana, hal itu dilakukan karena 13 desa terdampak dan jalan selebar sekitar delapan meter terputus sekitar 200 meter, dengan ketinggian longsor sekitar 150 meter.

Pemerintah Kabupaten Nunukan bertindak cepat, meskipun status jalan putus tersebut masuk ranah Pemprov Kaltara. Diperkirakan butuh waktu sebulan atau lebih untuk memperbaiki jalan rusak tersebut.
Baca juga: Pertamina kawal ketat transaksi BBM subsidi di Kalimantan