Makna Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia bagi Kalimantan Utara
Tanjung Selor (ANTARA) - Hari itu, Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Daniel Adityajaya yang tampak berwibawa dengan seragam Polri bintang dua, tampil beda dengan mengenakan batik khas Kaltara serta mengenakan "singal".
Singal adalah ikat kepala khas milik Bulungan --salah satu etnis Melayu Kalimantan-- biasanya untuk melengkapi pakaian adat setempat.
Pemakaian singal dan batik motif Kaltara itu sebagai bentuk dukungan bagi program Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) 2023-2024.
Pakaian batik ornamen suku Dayak dengan paduan warna kuning keemasan dan merah, sedang singal khas Bulungan berlatar warna hitam berpucuk kuning keemasan.
Kaltaraditetapkan sebagai salah satu kota diselenggarakan BBI dan BBWI yang telah dimulai sejak 20 Mei hingga Agustus 2023 di Tanjung Selor Bulungan,Kaltara.
Program ini telah diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2023 yang berfokus mendorong optimalisasi belanja Pemerintah untuk produk dalam negeri. Pada 2023-2024, Gernas BBI diperluas cakupannya dengan penambahan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Dengan mengenakan atribut produk lokal, Kapolda belum lama ini mengunjungi stan pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Taman Tepian Kaltara Abadi di Tanjung Selor. Kapolda sempat berbelanja produk-produk lokal sebagai wujud dukungan atas program tersebut. Jajaran Polda Kaltaramenyatakan siap mengawal dan menyukseskan Germas demi kenyamanan dan keamanan transaksi antara masyarakat dengan pelaku UMKM.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI,Usman Kansong,yang hadir saat peluncuran program BBIdan BBWI
bertajuk “Pesona Pandurata: Ayo Bah..!! Kita Belanja dan Jelajah Kaltara" mengajak semua elemen masyarakat selalu bangga dan membeli produk-produk UMKM lokal karena kualitasnya bagus, tidak kalah dibandingkan daerah lain.
Dengan Gernas BBIdan BBWI diharapkan tercipta sinergi, tidak hanya bagi para pelaku UMKM saja, tetapi juga Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kementerian/lembaga, dan para pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, perlu dukungan serta partisipasi masyarakat untuk selalu bangga dan membeli produk-produk lokal. Melalui belanja produk-produk lokal serta berwisata di Indonesia, maka akan turut memberikan kontribusi untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian.
Peran UMKM
UMKM memiliki peran penting sebagai dasar pembangunan ekonomi kerakyatan. Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,4 juta. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto mencapai 60,5 persen, dan terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja Nasional.
Peningkatan pertumbuhan UMKM ini disebabkan banyaknya masyarakat yang beralih mata pencaharian ke sektor UMKM, tumbuhnya perekonomian, serta perkembangan daerah, dan penambahan jumlah penduduk.
Di wilayah Kaltara, UMKM juga turut berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian. Berdasarkan skala usaha, persentase UMKM di Kaltara telah mencapai 88,7 persen.
Tampaknya upaya yang perlu dilakukan bersama adalah terus mendukung pelaku UMKM agar semakin bangkit dan masuk ke ekonomi digital atau "onboarding".
Peluncuran Gernas BBI pada 14 Mei 2023 oleh Presiden Joko Widodo, tercatat sebanyak 20,6 juta unit UMKM lokal "onboarding" atau masuk ke ekosistem digital dan semakin dekat menuju target 30 juta UMKM pada 2024.
Dari segi program BBWI, Kaltara mempunyai potensi wisata yang tidak kalah terkenal dibandingkan wilayah lain di Indonesia, di antaranya kawasan konservasi mangrove dan bekantan, air terjun Sianak, Bukit Damai, Pantai Amal, Taman Berlabuh, dan lain-lain.
Dengan promosi dan publikasi yang optimal, kawasan-kawasan wisata tersebut diharapkan akan menjadi ikon di Kaltara, sama dengan kawasan wisata yang sudah mendunia seperti Pulau Derawan di Kalimantan Timur.
Selaras dengan sinergi program BBI, maka kawasan wisata juga perlu mendukung UMKM yang dapat mendongkrak penjualan UMKM maupun kuliner lokal. Wisatawan diharapkan dapat menikmati indahnya berbagai obyek wisata di Kaltara dan kemudian mencicipi kuliner khas serta dapat membawa pulang dan oleh-oleh cenderamata untuk dibawa kepada keluarga di rumah.
Kolaborasi tersebut bisa membantu promosi pariwisata lokal sekaligus mendorong eksistensi pelaku UMKM serta kemajuan perekonomian masyarakat.
Optimalkan wisata Indonesia
Gernas BBWIpada tahun ini mengangkat tagline #diindonesiaaja, dengan tujuan agar masyarakat Indonesia berwisata di Indonesia, sehingga perputaran ekonomi dapat terus berjalan.
Gerakan ini merupakan program kolaboratif antara Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), asosiasi, dan swasta melalui penguatan kampanye, integrasi paket wisata, penyediaan aksesibilitas yang terjangkau dan penerapan aspek keberlanjutan dengan memberikan beberapa manfaat kepada Pemerintah Daerah.
Momen Gernas BBI) dan BBWI 2023, merupakan langkah tepat bagi Indonesia untuk mengembalikan atau menggairahkan sektor pariwisata dan UMKM, termasuk di Kaltara yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang menilai program itu sangat strategis untuk mempromosikan dan mendukung berbagai produk UMKM dan destinasi wisata di Kaltara. Misalnya, pada peluncuran Gernas BBi dan BBWI diperkenalkan tari-tarian lokal, khas budaya pesisir, pedalaman hingga tradisi Kesultanan Bulungan. Selain itu, digelar juga fesyen batik lokal, serta kunjungan ke stan pameran UMKM binaan Bank Indonesia dan Disperindagkop Provinsi Kaltara.
Pemprov Kaltara juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemeko Marves), Kementerian Kominfo, Kemensos, dan Bank Indonesia, atas inisiasi dan dukungannya dalam mengawal program Gernas BBI dan BBWI.
Gernas harus didukung karena berdampak positif bagi provinsi ke-34 itu. Dampak itu di antaranya terdapat potensi peningkatan pertumbuhan ekonomi berkisar 1,67 persen sampai 1,71 persen dari aksi afirmasi belanja produk dalam negeri dengan nilai belanja minimal Rp400 triliun.
Hadirnya Gernas BBI dan BBWI diyakini membuat pelaku usaha baik UMKM, IKM dan partisan daerah yang jumlahnya tidak kurang dari 20.447 UMKM tersebar di seluruh wilayah Kaltara, dapat masuk ke ekosistem digital serta memperoleh pelatihan, akses pendanaan, mengikuti pameran, dan "virtual expo".
Potensi besar kemajuan UMKM di Kaltara juga tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak seperti perbankan. Sampai Desember 2022, penyaluran kredit UMKM di provinsi ini tumbuh 50 persen atau mencapai Rp1,14 triliun.
Hal itu sejalan dengan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh seluruh perbankan di Kaltara yang hingga Maret 2023 tercatat sebesar 55.617 pengguna, atau naik 3,74 persen dari total pengguna di akhir 2022 sebesar 53.609.
Capaian positif ini berkat sinergi dari seluruh perbankan yang mendorong digitalisasi merchant, sejalan dengan pengembangan UMKM dari hulu ke hilir oleh Pemprov Kaltara dan Bank Indonesia, khususnya dalam mendorong akses digitalisasi oleh para pelaku UMKM.
Harapan Menko Marves
Senada dengan hal itu, Asisten Deputi SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves RI,Hermin Esti Setyowati, optimistis UMKM dan kepariwisataan Indonesia, Kaltara khususnya, akan tumbuh dan dilirik masyarakat lokal dan mancanegara.
Kemenko Marves sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk bersama-sama mendukung Gernas BBI dan BBWI.
Khusus untuk Kaltara ini yang kini menjadi "host", Kemenko Marves mengajak semua kelompok kepentingan untuk bersama-sama mengawal gerakan nasional yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo itu.
Kemenko Marves menargetkan lebih banyak UMKM yang "onboarding" atau masuk ke ekonomi digital. Demikian juga untuk peningkatan kualitas SDM, dan peningkatan mutu UMKM, pemerintah bersama stakeholder siap melakukan pendampingan
Khusus BBWI tentunya mengangkat potensi wisata yang ada di Kaltara. Dengan kegiatan seperti ini akan memberi ruang UMKM untuk bisa memasarkan produknya dan memantik wisatawan datang.
Target BBWI tahun ini adalah 1,2 sampai 1,4 miliar perjalanan wisata Nusantara, atau . dua kali dari capaian tahun lalu.Gernas, termasuk yang diluncurkan di Kaltara, diharapkan bisa mendorong pendapatan daerah melalui sektor pariwisata Rp3.281 triliun atau setara dengan 18 persen dari nominal produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Singal adalah ikat kepala khas milik Bulungan --salah satu etnis Melayu Kalimantan-- biasanya untuk melengkapi pakaian adat setempat.
Pemakaian singal dan batik motif Kaltara itu sebagai bentuk dukungan bagi program Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) 2023-2024.
Pakaian batik ornamen suku Dayak dengan paduan warna kuning keemasan dan merah, sedang singal khas Bulungan berlatar warna hitam berpucuk kuning keemasan.
Kaltaraditetapkan sebagai salah satu kota diselenggarakan BBI dan BBWI yang telah dimulai sejak 20 Mei hingga Agustus 2023 di Tanjung Selor Bulungan,Kaltara.
Program ini telah diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2023 yang berfokus mendorong optimalisasi belanja Pemerintah untuk produk dalam negeri. Pada 2023-2024, Gernas BBI diperluas cakupannya dengan penambahan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Dengan mengenakan atribut produk lokal, Kapolda belum lama ini mengunjungi stan pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Taman Tepian Kaltara Abadi di Tanjung Selor. Kapolda sempat berbelanja produk-produk lokal sebagai wujud dukungan atas program tersebut. Jajaran Polda Kaltaramenyatakan siap mengawal dan menyukseskan Germas demi kenyamanan dan keamanan transaksi antara masyarakat dengan pelaku UMKM.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI,Usman Kansong,yang hadir saat peluncuran program BBIdan BBWI
bertajuk “Pesona Pandurata: Ayo Bah..!! Kita Belanja dan Jelajah Kaltara" mengajak semua elemen masyarakat selalu bangga dan membeli produk-produk UMKM lokal karena kualitasnya bagus, tidak kalah dibandingkan daerah lain.
Dengan Gernas BBIdan BBWI diharapkan tercipta sinergi, tidak hanya bagi para pelaku UMKM saja, tetapi juga Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kementerian/lembaga, dan para pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, perlu dukungan serta partisipasi masyarakat untuk selalu bangga dan membeli produk-produk lokal. Melalui belanja produk-produk lokal serta berwisata di Indonesia, maka akan turut memberikan kontribusi untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian.
Peran UMKM
UMKM memiliki peran penting sebagai dasar pembangunan ekonomi kerakyatan. Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,4 juta. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto mencapai 60,5 persen, dan terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja Nasional.
Peningkatan pertumbuhan UMKM ini disebabkan banyaknya masyarakat yang beralih mata pencaharian ke sektor UMKM, tumbuhnya perekonomian, serta perkembangan daerah, dan penambahan jumlah penduduk.
Di wilayah Kaltara, UMKM juga turut berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian. Berdasarkan skala usaha, persentase UMKM di Kaltara telah mencapai 88,7 persen.
Tampaknya upaya yang perlu dilakukan bersama adalah terus mendukung pelaku UMKM agar semakin bangkit dan masuk ke ekonomi digital atau "onboarding".
Peluncuran Gernas BBI pada 14 Mei 2023 oleh Presiden Joko Widodo, tercatat sebanyak 20,6 juta unit UMKM lokal "onboarding" atau masuk ke ekosistem digital dan semakin dekat menuju target 30 juta UMKM pada 2024.
Dari segi program BBWI, Kaltara mempunyai potensi wisata yang tidak kalah terkenal dibandingkan wilayah lain di Indonesia, di antaranya kawasan konservasi mangrove dan bekantan, air terjun Sianak, Bukit Damai, Pantai Amal, Taman Berlabuh, dan lain-lain.
Dengan promosi dan publikasi yang optimal, kawasan-kawasan wisata tersebut diharapkan akan menjadi ikon di Kaltara, sama dengan kawasan wisata yang sudah mendunia seperti Pulau Derawan di Kalimantan Timur.
Selaras dengan sinergi program BBI, maka kawasan wisata juga perlu mendukung UMKM yang dapat mendongkrak penjualan UMKM maupun kuliner lokal. Wisatawan diharapkan dapat menikmati indahnya berbagai obyek wisata di Kaltara dan kemudian mencicipi kuliner khas serta dapat membawa pulang dan oleh-oleh cenderamata untuk dibawa kepada keluarga di rumah.
Kolaborasi tersebut bisa membantu promosi pariwisata lokal sekaligus mendorong eksistensi pelaku UMKM serta kemajuan perekonomian masyarakat.
Optimalkan wisata Indonesia
Gernas BBWIpada tahun ini mengangkat tagline #diindonesiaaja, dengan tujuan agar masyarakat Indonesia berwisata di Indonesia, sehingga perputaran ekonomi dapat terus berjalan.
Gerakan ini merupakan program kolaboratif antara Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), asosiasi, dan swasta melalui penguatan kampanye, integrasi paket wisata, penyediaan aksesibilitas yang terjangkau dan penerapan aspek keberlanjutan dengan memberikan beberapa manfaat kepada Pemerintah Daerah.
Momen Gernas BBI) dan BBWI 2023, merupakan langkah tepat bagi Indonesia untuk mengembalikan atau menggairahkan sektor pariwisata dan UMKM, termasuk di Kaltara yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang menilai program itu sangat strategis untuk mempromosikan dan mendukung berbagai produk UMKM dan destinasi wisata di Kaltara. Misalnya, pada peluncuran Gernas BBi dan BBWI diperkenalkan tari-tarian lokal, khas budaya pesisir, pedalaman hingga tradisi Kesultanan Bulungan. Selain itu, digelar juga fesyen batik lokal, serta kunjungan ke stan pameran UMKM binaan Bank Indonesia dan Disperindagkop Provinsi Kaltara.
Pemprov Kaltara juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemeko Marves), Kementerian Kominfo, Kemensos, dan Bank Indonesia, atas inisiasi dan dukungannya dalam mengawal program Gernas BBI dan BBWI.
Gernas harus didukung karena berdampak positif bagi provinsi ke-34 itu. Dampak itu di antaranya terdapat potensi peningkatan pertumbuhan ekonomi berkisar 1,67 persen sampai 1,71 persen dari aksi afirmasi belanja produk dalam negeri dengan nilai belanja minimal Rp400 triliun.
Hadirnya Gernas BBI dan BBWI diyakini membuat pelaku usaha baik UMKM, IKM dan partisan daerah yang jumlahnya tidak kurang dari 20.447 UMKM tersebar di seluruh wilayah Kaltara, dapat masuk ke ekosistem digital serta memperoleh pelatihan, akses pendanaan, mengikuti pameran, dan "virtual expo".
Potensi besar kemajuan UMKM di Kaltara juga tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak seperti perbankan. Sampai Desember 2022, penyaluran kredit UMKM di provinsi ini tumbuh 50 persen atau mencapai Rp1,14 triliun.
Hal itu sejalan dengan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh seluruh perbankan di Kaltara yang hingga Maret 2023 tercatat sebesar 55.617 pengguna, atau naik 3,74 persen dari total pengguna di akhir 2022 sebesar 53.609.
Capaian positif ini berkat sinergi dari seluruh perbankan yang mendorong digitalisasi merchant, sejalan dengan pengembangan UMKM dari hulu ke hilir oleh Pemprov Kaltara dan Bank Indonesia, khususnya dalam mendorong akses digitalisasi oleh para pelaku UMKM.
Harapan Menko Marves
Senada dengan hal itu, Asisten Deputi SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves RI,Hermin Esti Setyowati, optimistis UMKM dan kepariwisataan Indonesia, Kaltara khususnya, akan tumbuh dan dilirik masyarakat lokal dan mancanegara.
Kemenko Marves sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk bersama-sama mendukung Gernas BBI dan BBWI.
Khusus untuk Kaltara ini yang kini menjadi "host", Kemenko Marves mengajak semua kelompok kepentingan untuk bersama-sama mengawal gerakan nasional yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo itu.
Kemenko Marves menargetkan lebih banyak UMKM yang "onboarding" atau masuk ke ekonomi digital. Demikian juga untuk peningkatan kualitas SDM, dan peningkatan mutu UMKM, pemerintah bersama stakeholder siap melakukan pendampingan
Khusus BBWI tentunya mengangkat potensi wisata yang ada di Kaltara. Dengan kegiatan seperti ini akan memberi ruang UMKM untuk bisa memasarkan produknya dan memantik wisatawan datang.
Target BBWI tahun ini adalah 1,2 sampai 1,4 miliar perjalanan wisata Nusantara, atau . dua kali dari capaian tahun lalu.Gernas, termasuk yang diluncurkan di Kaltara, diharapkan bisa mendorong pendapatan daerah melalui sektor pariwisata Rp3.281 triliun atau setara dengan 18 persen dari nominal produk domestik bruto (PDB) Indonesia.