Ketua Tim Penggerak PKK Kunjungi Korban Pesawat Jatuh di Binuang

id Pemprov

Ketua Tim Penggerak PKK Kunjungi Korban Pesawat Jatuh di Binuang

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga(TP PKK) Kalimantan Utara (Kaltara) Rahmawati Zainal. ANTARA/HO-DKISP Kaltara.

Tarakan (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga(TP PKK) Kalimantan Utara (Kaltara) Rahmawati Zainal mengunjungi korban selamat kecelakaan pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviati M. Yusuf di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Jusuf SK di Tarakan, Rabu (13/3).

“Bagaimana perjuangan dia (Yusuf) selama dua malam bertahan hidup dan tidur bersama temanya yang sudah dalam keadaan meninggal di tengah hutan belantara dengan terus berusaha agar dapat ditemukan oleh tim evakuasi,” kata Rahmawati di Tarakan, Kamis.

Yusuf menerbangkan pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation yang jatuh di lokasi hutan di Binuang, Nunukan, Jumat (8/3).

Yusuf menerbangkan pesawat yang mengangkut sembako menuju daerah Krayan, Kabupaten Nunukan sedang dirawat

Melihat kondisi korban yang masih menyisakan trauma, Rahmawati turut memberikan semangat dengan mengambil hikmah di balik kecelakaan yang menimpa korban.

“Kita bersyukur bahwa Allah memberikan kesempatan kesempatan kehidupan untuk kedua kalinya untuk tetap hidup dan berbuat lebih baik lagi, karena kita tahu Yusuf pergi dalam tugas kemanusiaan membawa sembako untuk masyarakat perbatasan,” ucap Rahmawati.

Dia berharap sulitnya perjuangan memenuhi sembako di perbatasan hingga terjadinya kecelakaan ini, agar pemerintah pusat agar memberi perhatian lebih.

Terutama akses distribusi barang, yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

“Dengan apa yang terjadi saat ini agar pemerintah pusat bisa memperjuangkan Kaltara terutama transportasi darat, karena kasihan mereka di pelosok, apalagi cuaca ekstrem membuat siapapun berfikir untuk melakukan distribusi melalui udara,” tambahnya.

Pendistribusian sembako melalui pesawat selain susah juga terbatas dalam membawa kapasitas barang, belum lagi kesulitan lain.

Seperti mengangkut orang sakit yang butuh penanganan cepat sehingga dirinya berharap pemerintah pusat dapat melihat urgensi akses di perbatasan melalui jalur Krayan-Malinau.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Mencari Kotak Hitam Pesawat Smart Aviation yang Jatuh
Baca juga: Dua Korban Pesawat Smart Aviation Dibawa ke RSUD dr Jusuf SK Tarakan