BPBD: Banjir landa delapan titik di Kota Sukabumi

id Banjir

BPBD: Banjir landa delapan titik di Kota Sukabumi

Petugas BPBD yang dibantu relawan PMI Kota Sukabumi tengah menanggulangi bencana banjir yang melanda wilayah Kota Sukabumi, Jabar pada Kamis (16/5/2024). ANTARA/Aditya Rohman

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis sore hingga malam memicu terjadinya banjir di sejumlah lokasi.

"Dari hasil pendataan dan laporan yang masuk, banjir terjadi di delapan titik yang tersebar di empat kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Kamis.

Informasi dari BPBD setempat banjir terjadi di Jalan Pemuda, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang. Kemudian di Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong.

Selanjutnya di RT 05 dan 06, RW 09 Kelurahan Selabatu, Gang Kaswari III, RT 06, RW 05, Kelurahan Selabatu, RT 05 dan 07, RW 02 serta RT 05, RW 04, Kelurahan Cikole Sementara untuk di Kecamatan Gunungpuyuh banjir terjadi di RT 02, RW 05 Kelurahan Sriwidari dan di RT 01, RW 06 Kelurahan Karamat,

Menurut Novian, banjir yang terjadi di Kecamatan Cikole, Citamiang, Gunungpuyuh dan Warudoyong ini disebabkan saluran air atau drainase yang tidak berfungsi dengan baik seperti tersebut oleh sampah.

"Untuk jumlah rumah maupun fasilitas lainnya yang terdampak banjir masih kami data. Saat ini air sudah mulai surut, namun tim gabungan penanggulangan bencana masih berada di lokasi banjir," tambahnya.

Novian mengatakan, hujan deras juga mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) ambruk di tiga lokasi berbeda jebol yakni yakni di Gang Harkat II, Kelurahan Karamat (Bencang), Kecamatan Gunungpuyuh. Kemudian di Jalan Aminta Azmali, RT 01, RW 10, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh dan di RT 01, RW 02, Kelurahan/Kecamatan Cikole.

Tidak ada korban luka apalagi jiwa saat terjadi bencana serta tidak ada warga yang mengungsi. Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga untuk waspada karena seluruh wilayah berpotensi dilanda hujan deras disertai angin kencang sesuai data prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Personel Polres Malinau Evakuasi Korban Banjir di Dua Desa
Baca juga: BNPB: Total 67 orang meninggal dunia dalam bencana banjir lahar Marapi