Tanjung Selor (ANTARA) - Polresta Bulungan bersamaBidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Kaltaradan dokter forensik Tarakan membongkar makam dan mengotopsi jenazah gadis remaja untuk mengungkap penyebab pasti tewasnya korban tersebut di kamarnya pada Selasa (15/4).
“Dokter forensik melakukan mengidentifikasi kematiannya apakah wajar atau ada penyebab lain,” kata Kasat Reskrim Polresta Bulungan AKP Irwan di Tanjung Selor, Senin.
Proses pembongkaran dan otopsi jenazah gadis 15 tahun berinisial AKG, dilakukan di tempat pemakaman umum Jalan AMD, Sabanar Lama, Kelurahan Tanjung Selor Timur, Tanjung Selor.
Selain oleh kepolisian, otopsi ini turut disaksikan keluarga korban dan masyarakat sekitar.
Irwan mengatakankeputusan tersebutdilakukan, setelah pihak kepolisian menemukan potensi tindak pidana dalam peristiwa meninggalnya korban AKG.
Menurut dia, kejanggalan ditemukan saat olah TKP, posisi korban saat selesai kebakaran masih berada di tempat tidur. Lazimnya, dalam situasi kebakaran, ada upaya korban untuk melarikan diri atau menjauh dari titik kebakaran.
Irwan menjelaskan otopsi baru dapat dilakukan saat ini lantaran pada hari kejadian, pihak keluarga menolak proses tersebut. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan indikasi yang mengarah pada dugaan tindak pidana.
"Dari pemeriksaan beberapa saksi, muncul keterangan bahwa mereka mencium aroma minyak tanah atau solar di sekitar lokasi kejadian. Kami juga menemukan jerigen di sekitar TKP," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Surabaya juga telah turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP bersama pihak Polresta Bulungan. Beberapa sampel cairan dari jerigen dan kabel listrik turut diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Hasil otopsi diperkirakan akan keluar dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan," ujarnya.
Hingga saat ini, Polresta Bulungan telah memeriksa total tujuh orang saksi terkait kasus ini.
Menurut dia, langkah pembongkaran makam dan otopsi ini menjadi krusial untuk mengungkap penyebab pasti kematian AKG dan menjawab berbagai kejanggalan yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga terungkap fakta sebenarnya," ujarnya.
Sebelumnya, seorang remaja putri berusia 15 tahun berinisialAKG, meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi di dalam kamar tidurnya pada Selasa (15/4/2025) dini hari, sekitar pukul 03.50 WITA.
Informasi yang dihimpun dari laporan kepolisian menyebutkanperistiwa tragis ini bermula saat ibu korban, PS (39), terbangun sekitar pukul 04.00 WITA dan mendapati api sudah membesar di kamar AKG. PS langsung berteriak histeris membangunkan suaminya, DD (52), yang merupakan ayah sambung korban.
Mendengar teriakan istrinya, DD segera berupaya memadamkan api dengan air dari dapur. Namun, kobaran api yang sudah membesar membuat usahanya sia-sia. DD kemudian berlari keluar rumah untuk meminta bantuan warga sekitar.
Warga yang mendengar teriakan DD bergegas membantu memadamkan api dengan air dari keran di samping rumah korban hingga akhirnya api berhasil dipadamkan.
Ketua RT setempat, YJ, kemudian melaporkan kejadian nahas ini ke Polresta Bulungan sekitar pukul 04.30 WITA.
Berdasarkan keterangan sementara dari pihak kepolisian, penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik (korsleting) pada terminal listrik yang terhubung dengan kipas angin. Korsleting ini diduga kuat menyambar tilam busa yang digunakan korban hingga menimbulkan kebakaran.
Baca juga: Tim Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia ungkap hasil otopsi Brigadir J
Baca juga: Waspada hoaks; benarkah Rusia temukan bakteri saat otopsi pasienCOVID-19?