Gubernur : Semoga Hulu Perikanan Kembali Bergairah--Besok Ekspor Perdana Via Udara

id ,

Gubernur : Semoga Hulu Perikanan Kembali Bergairah--Besok Ekspor Perdana Via Udara

SIAP ESKPOR : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie berharap hulu perikanan di Kaltara kembali bergairah. (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara)- Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie mengatakan rencana ekspor perdana ke Singapura, mulai Selasa (23/8/) ini. Sebagai bentuk upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan kembali ekspor yang menjadi unggulan komparatif Kaltara. Rencananya, mulai besok ikan, kepiting, udang dan hasil perikanan lainnya akan diterbangkan langsung dari Bandara Internasional Juwata Tarakan menggunakan pesawat kargo milik maskapai Tri-MG. Sekali angkut, pesawat kargo tersebut mampu membawa kurang lebih 15 ton muatan.



“Mohon doanya dari seluruh warga Kaltara agar ekspor perdana berjalan aman, lancar dan sukses serta terpenting berkelanjutan demi peningkatan kehidupan perekonomian masyarakat. Saya berharap semoga hulu perikanan kembali bergairah. Artinya, kita akan hidupkan kembali yang di negara lain tidak dihasilkan atau dihasilkan tetapi tidak sebesar hasil laut di tempat kita,”ujar Irianto.



Dengan pengiriman langsung ke negara tujuan, lanjut Irianto diharapkan berdampak positif terhadap harga beli hasil perikanan dari nelayan. Sebab selama ini alur distribusi pengiriman hasil kelautan dan perikanan panjang. Dengan menggunakan jalur laut dikirim terlebih dulu ke Surabaya dan Jakarta baru ke negara tujuan. Meskipun penggunaan jasa transportasi udara untuk ekspor barang relatif sedikit. Namun dari sisi waktu lebih cepat sampai sehingga lebih kompetitif dari sisi kualitas.



Disisi lain, lanjut Irianto daerah juga akan diuntungkan. Sebab akan ada konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) salah satunya dari pajak ekspor. Akan ada perhitungan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan tentunya pendapatan tersebut akan dipergunakan kembali bagi pembangungan di Kaltara salah satunya untuk penguatan infrastruktur.



“Kedepan bukan hanya produk hasil kelautan dan perikanan saja yang kita kirim. Tetapi produk jadi lain seperti hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan yang diminati dan disukai di negara tujuan. Kita harus optimis dan terus melakukan berbagai ikhtiar dengan mencari peluang. Selain itu kita berdoa agar diberikan kemudahan dan kelancaran demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kaltara,”ujar Irianto.



Berdasarkan informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara, lanjut Irianto, komoditi yang diangkut ke Singapura akan didistribusikan ke beberapa kota di Asia seperti Kuala Lumpur (Malaysia), Davao (Filipina), termasuk Hong Kong. Ke Kuala Lumpur komoditi tersebut akan diangkut melalui transportasi penyeberangan air dan darat. Sedang menuju Davao dan Hong Kong akan diangkut kembali dengan pesawat udara. Itu ditanggung semua oleh pihak kargo.



Legalitasnya, lanjut Irianto, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara menggandeng Bea Cukai. Badan Karantina juga ikut dilibatkan untuk melakukan pengecekan dan penerbitan surat keterangan asal ekspor.



“Tujuannya supaya semua komoditas ekspor kita bisa diterima dengan baik tanpa mengalami kendala administrasi,” katanya.

Gubernur juga berharap Kaltara bisa menjadi pioneer ekspor impor barang yang seimbang. Jika pengirimanbarang keluar sudah berhasil jangan sampai kembalinya tidak membawa sesuatu yang dibawa (barang impor) untuk keperluan masyarakat Kaltara.

“Kalau sekarang kita bayar PP (pulang dan pergi), karena tidak ada barang dari luar negeri yang dibawa. Jika ada, maka negara yang bersangkutanlah yang membayar ke sini, ini jauh lebih efektif dan kita tidak perlu membayar PP,” jelas Irianto. Untuk menunjang keberhasilan ini, Irianto berharap mendapat dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan.

“Saya juga berharap para eksportir untuk komoditas kelautan maupun lainnya untuk memanfaatkan hal ini, kita mengundang kargo Tri-M.G yang sudah berpengalaman yang sudah melakukan rute Balikpapan-Singapura setiap minggu 5 hari,” kata Irianto.