Jakarta (ANTARA) - DPR RI mendesak Pemerintah melalui Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Menteri Kesehatan RI, Menteri Perindustrian RI, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI untuk segera memproduksi massal alat pendeteksi COVID-29 dan alat pelindung diri (APD).
"Komisi VI, Komisi VIII, dan Komisi IX DPR RI mendesak Menristek/Kepala BRIN RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Perindustrian RI, dan Menteri BUMN RI, Kepala BPPT, Kepala LIPI, Kepala LAPAN dan Direktur LBM Eijkman untuk segera mempercepat realisasi produksi massal alat pendeteksi COVID-19," kata Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto dalam menyampaikan kesimpulan dari rapat gabungan virtual, Jakarta, Selasa.
Baca juga:Bangka Belitung gelar pemeriksaan massal untuk deteksi infeksi corona
Alat pendeteksi COVID-19 tersebut meliput PCR test kit, test kit berbasis RT Lamp Turbidimetri dan Kolorimetri, serta non PCR Rapid Diagnostic Kit (RDT), ventilator, mobile BSL-2 Laboratory, powered air purifying respirator, dan alat pelindung diri (APD).
Percepatan realisasi alat pendeteksi COVID-19 dan APD dalam rangka untuk mempercepat implementasi penanganan wabah COVID-19 sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020.
Rapat tersebut menghasilkan sejumlah poin bersama, yakni Komisi VI, Komisi VIII, dan Komisi IX DPR RI mendesak Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Menteri Kesehatan, Menteri Perindustrian dan Menteri BUMN untuk meningkatkan koordinasi secara menyeluruh dan terintegrasi dalam penanganan percepatan wabah COVID-19 di Indonesia.
DPR mendorong Menristek/Kepala BRIN RI dan Menteri Kesehatan RI mengoordinasikan lembaga pemerintah nonkementerian (BPPT, LIPI dan LAPAN), Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dalam pengembangan vaksin COVID-19 menggunakan isolat virus di Indonesia, dan percepatan implementasi kandidat alternatif obat COVID-19 di antaranya uji klinis pil kina; kajian herbal fitofarmaka sebagai immunomodulator, dan terapi plasma darah konvalesen, serum dan stem cell.
DPR mendorong Menteri BUMN dan Menteri Kesehatan agar rumah sakit-rumah sakit BUMN, rumah sakit pemerintah, dan rumah sakit swasta dapat membeli dan menggunakan alat kesehatan kes hasil inovasi Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19.
DPR RI mendorong Menristek/Kepala BRIN RI melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 untuk melakukan penelitian yang dapat memproduksi bahan baku obat dalam negeri dalam rangka mendukung kedaulatan kemandirian dan ketahanan kesehatan.
Baca juga:Tes massal deteksi corona belum pasti di Stadion Pakansari
DPR RI mendukung Menteri Kesehatan RI untuk mengurangi atau menghentikan impor alat kesehatan (alkes), sehingga dapat meningkatkan penggunaan alkes hasil produksi dalam negeri atau yang telah dihasilkan dari Program Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19.
DPR mendorong Menteri Kesehatan untuk dapat melakukan relaksasi regulasi, di antaranya kemudahan persyaratan dan protokol khusus pengujian alkes dalam rangka mempercepat pemanfaatan alkes dan produk hasil riset dan inovasi.
DPR mendorong Menteri Perindustrian untuk mendukung Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 untuk bekerja sama dengan industri mitra.
Dalam rapat itu, Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan kepada Kementerian Perindustrian untuk membantu mendorong industri mitra yang mau bekerja sama memproduksi hasil inovasi dan teknologi untuk penanganan COVID-19.
"Karena kebanyakan belum punya track record dalam bidang alat kesehatan, maka diperlukan dorongan dan 'guidance' supaya mereka lebih mau terjun di bidang alat kesehatan, dan juga tentunya izin atau peraturan yang terkait dengan industri, dan mohon kemudahan apabila ada izin atau peraturan yang mungkin masih menghambat," katanya pula.
Kepada Kementerian BUMN, Menristek Bambang menyampaikan agar rumah sakit-rumah sakit BUMN menggunakan hasil inovasi dan riset dari Konsorsium COVID-19, seperti ventilator dan alat deteksi COVID-19.
Baca juga:Ketua MPR dukung Pemda tes COVID-19 massal di lokasi padat penduduk
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budisantoso Budiman
Berita Terkait
IDI imbau perketat protokol kesehatan antisipasi kasus COVID-19
Rabu, 6 Desember 2023 19:25
Catatan Ilham Bintang - Tiada lagi Jenderal Doni Monardo
Rabu, 6 Desember 2023 9:59
Satgas sebut rencana akhiri PPKM bentuk penyesuaian kebijakan
Jumat, 23 Desember 2022 5:53
Ini ciri Varian XBB, di antaranya gejala ringan dan cepat menyebar
Sabtu, 12 November 2022 10:59
Presiden Jokowi luncurkan IndoVac, vaksin COVID-19 buatan dalam negeri
Kamis, 13 Oktober 2022 11:17
WHO sebut akhir pandemi COVID "di depan mata"
Jumat, 16 September 2022 15:31
40,2 juta vaksin COVID-19 kedaluwarsa segera dimusnahkan
Rabu, 31 Agustus 2022 7:57
Indovac dan Inavac, nama vaksin COVID-19 buatan Indonesia
Minggu, 28 Agustus 2022 16:37