Tanjung Selor (ANTARA) - Meski masih berada di tengah pandemi Covid-19, tak mengurangi minat para investor untuk berinvestasi di Kalimantan Utara (Kaltara). Hal ini ditunjukkan dengan realisasi investasi triwulan II tahun 2020 di Kaltara yang justru mengalami kenaikan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltara, pada triwulan II 2020, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 689,4 miliar. Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1,226 triliun. Sehingga total realisasi investasi mencapai Rp 1,91 triliun. Naik sekitar 9 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (2019), dengan nilai Rp 1,75 triliun.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, sesuai laporan Plt Kepala DPMPTSP Kaltara, secara rinci realisasi PMA triwulan II 2020 tercatat jumlah proyek yang berjalan sebanyak 44 proyek, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 320 orang. Pada realisasi investasi PMA, subsektor Industri Kimia dan Farmasi memberikan kontribusi terbesar. Dengan nilai investasi sebesar Rp 623,3 miliar. Sementara PMDN, dilaporkan ada 91 proyek. Dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.169 orang. “Sektor usaha PMDN masih didominasi oleh subsektor tanaman pangan, perkebunan dan perternakan, pertambangan dan kehutanan. Dengan nilai investasi mencapai Rp 541,9 miliar,” terangnya.
Diungkapkan, nilai realisasi investasi yang masuk ke Kaltara mengalami peningkatan dibanding periode sama pada 2018 dan 2019. Pada triwulan II tahun 2018, sebutnya, nilai realisasi investasi di Kaltara mencapai Rp 1,044 triliun. Kemudian pada triwulan II 2019 naik sebesar 68,3 persen menjadi Rp 1,758 triliun. Dan di triwulan II 2020, terjadi kenaikan lagi sebesar 9 persen. Dengan nilai Rp 1,916 triliun.
Gubernur mengatakan, pada 2020 ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberikan target realisasi investasi untuk Provinsi Kaltara sebesar Rp 8,086 triliun. Sementara target realisasi investasi pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2020 untuk Kaltara sebesar Rp 7,12 triliun. Itu artinya, nilai realisasi investasi sampai dengan triwulan II tahun 2020 baru mencapai 27,3 persen dari target BKPM, sedangkan nilai realisasi investasi dari target RPJMD 2020 baru mencapai 27 persen.
Diakui Irianto, sesuai laporan DPMPTSP juga, belum maksimalnya angka realisasi investasi di Kaltara karena masih terdapat perusahaan belum menyampaikan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal). Sehingga banyak data realisasi investasi yang belum terdata dalam basis data realisasi investasi LKMP online. Padahal sebagian besar perusahaan tersebut sudah berproduksi bahkan telah merealisasikan kegiatan investasinya.
“Dampak pandemi juga membuat merupakan salah satu yang membuat belum maksimalnya angka relaisasi sesuai rencana. Sebab, semua harus bekerja WHF (work from home), sehingga perusahaan-perusahaan tidak maksimal menjalankan kegiatannya,” kata Gubernur, didampingi Plt Kepala DPMPTSP Provinsi Kaltara, Faisal Syabaruddin.
Berita Terkait
Nilai ekspor komoditas asli Kaltara meningkat
Minggu, 3 Desember 2023 4:49
Pembahasan dan usulan objek dan nilai tarif retribusi
Kamis, 30 November 2023 20:07
Nilai Investasi TW I Rp3,16 T, Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Meroket 5,23 Persen
Rabu, 5 Juli 2023 19:42
Nilai investasi triwulan satu 2023 di Kaltara capai Rp3,16 triliun
Senin, 3 Juli 2023 8:17
Upacara penilaian nilai-nilai Tribrata pada pembinaan tradisi Hari Bhayangkara ke-77
Rabu, 21 Juni 2023 12:51
Pengamat nilai usulan jabatan kades 9 tahun perlu dilandasi alasan kuat
Kamis, 19 Januari 2023 5:57
Inilah nilai kontrak fantastis CR7, setuju gabung dengan klub Arab
Rabu, 30 November 2022 23:31
Pembangunan bandara di Kaltara disebut dongkrak nilai ekspor produk kelautan
Selasa, 15 November 2022 12:52