Tanjung Selor (ANTARA) - Hotspot atau titik panas mulai bermunculan kembali beberapa hari terakhir di Kalimantan Utara (Kaltara). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara mulai mewanti-wanti timbulnya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltara Andi Santiaji Pananrangi mengatakan, instansinya sudah siap menghadapi segala potensi bencana yang terjadi. Mulai dari peralatan dan sumber daya manusia kata Andi sudah terlatih.
Hanya saja menurutnya, mencegah jauh lebih baik dibanding melakukan penanganan. Instansinya juga telah meminta BPBD Kabupaten/Kota memanfaatkan teknologi dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk terus memantau perkembangan titik panas agar tidak menimbulkan kebakaran.
BPBD juga dalam waktu dekat akan memberikan sosialisasi edukasi kepada aparat desa perihal pentingnya mencegah karhutla. “Karena masuk bulan Agustus sampai akhir tahun nanti itu sudah puncak-puncaknya panas. Maka itu, langkah-langkah antisipasi harus dikedepankan,” ujarnya.
Per 10 Agustus 2020, tercatat ada 7 titik panas di Kaltara yang terpantau satelit. Enam titik panas terpantau di Malinau dan satu titik terpantau di Nunukan. Beruntung, per 11 Agustus, tidak adalagi titik panas yang terpantau.
Berita Terkait
BI prediksi inflasi Kaltara 2024 sesuai target Nasional
Rabu, 17 April 2024 5:53
Tren Karhutla di Kaltara Turun Signifikan, Pemerintah Pusat Berikan Apresiasi
Kamis, 12 Oktober 2023 16:33
Polda Kaltara gelar rapat penanggulangan karhutla
Rabu, 9 Agustus 2023 12:35
Polresta ingatkan agar warga tidak buka lahan dengan membakar
Sabtu, 5 Agustus 2023 16:18
Polres Nunukan menyelidiki maraknya karhutla
Selasa, 2 Mei 2023 18:11
Rakor Brigdalkarhutla, Perkuat Sinergi dan Koordinasi Cegah Karhutla
Rabu, 28 September 2022 19:05
Percepat Penanggulangan Karhutla, Kapolri Launching ASAP Digital Nasional
Rabu, 15 September 2021 13:52
Telaah - Anomali cuaca, berkah di tengah pandemi ?
Minggu, 15 Agustus 2021 4:34