Fluktuasi harga bawang merah di Nunukan

id harga bawang merah, Nunukan, Pasar Inhutani

Fluktuasi harga bawang merah di Nunukan

Pedagang di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan sedang membersihkan bawang merah miliknya pada Senin (9/8)

Nunukan (ANTARA) - Harga bawang merah di Nunukan masih fluktuasi antara Rp30.000 per kilogram hingga Rp40.000 per Kg.

Berdasarkan pengakuan beberapa pedagang di Nunukan, Senin perbedaan harga ini karena masih ada stok lama yang didatangkan dari Sulsel setelah lebaran Idul Adha 1442 Hijriyah.

Padahal saat ini dilaporkan kapal yang membawa stok bawang merah dari Sulawesi baru tiba di Nunukan harusnya dijual eceran Rp40.000 per Kg.

Pasalnya, harga pembelian dari pengusaha asal Enrekang, Sulsel dibeli Rp30.000 per kilogram dalam kondisi masih kotor.

"Harga bawang merah yang baru datang ini harusnya dijual Rp40.000 per kilo. Karena harga pembelian dari pemasok dalam kondisi masih bercampur batang dan daun-daunnya seharga Rp30.000 per kilo," ujar Yulia pedagang bawang di Nunukan.

Ternyata sebagian pedagang masih menjual Rp30.000-Rp35.000 per Kg di sejumlah pasar di Nunukan.

Salah seorang pedagang Pasar Nunukan Kasma menuturkan harga eceran bawang merah ia jual Rp35.000 per kilogram. Harga ini mengalami kenaikan dibandingkan akhir Juli 2021 yang masih berkisar Rp30.000 per kilogram.

Kasma memperkirakan pedagang menjual di bawah Rp40.000 per Kg karena sebagian masih punya stok.

Termasuk dirinya yang masih punya stok. Ia mengaku tetap menjual dengan harga sebesar itu hingga stoknya lama habis terjual.

"Bawang merah yang saya jual ini masih stok lama setelah lebaran. Jadi sebelum habis ini saya masih jual dengan harga Rp35.000 per kilo," ungkap dia.

Pedagang bumbu masak lainnya Suardi mengaku bahwa bawang merah miliknya hanya Rp30.000 per kilogram.

Ia mengaku bawang merah yang dijual tersebut masih stok lama dan mulai habis.

Ia pun mengatakan belum tahu jika terjadi kenaikan harga dari stok yang baru datang dari Sulsel. "Saya belum tahu kalau bawang merah yang baru datang hari ini (Senin) harganya naik," kata dia.

Pantauan di Pasar Inhutani Kelurahan Nunukan Utara, sebagian pedagang telah kehabisan stok bawang merah namun pasokan berbagai bahan kebutuhan pokok dari Sulsel mulai datang diangkut menggunakan kendaraan roda empat maupun roda delapan.

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid sebelumnya mengakui cukup tinggi ketergantungan bahan makanan dan bumbu dapur daerah itu dengan daerah lain, khususnya Pulau Sulawesi.

Terkait fluktuasi harga bawang merah dan bumbu dapur yang lain ke depannya, Pemkab mendorong agar warga bisa swasembada.

Baca juga: Harga cabai rawit di Nunukan turun menjadi Rp70.000/kg
Baca juga: Jelang Idul Fitri Harga Cabai di Tarakan Alami Kenaikan