Rumput laut Nunukan tembus Rp18.000/Kg

id rumput laut, nunukan, harga naik

Rumput laut Nunukan tembus Rp18.000/Kg

Rumput laut di Nunukan (ANTARA/Iskandar Zulkarnaen)

Nunukan (ANTARA) - Harga rumput laut di Nunukan Kaltara kini tembus Rp18.000 per kilogram dari harga Rp14.000 per kilogram sejak dua pekan terakhir.

"Sejak pekan kedua September 2021, harga naik signifikan atau Rp4.000 per kilogram dari Rp14.000 kini menjadi Rp18.000," kata salah seorang pengepul rumput laut setempat Kamaruddin di Nunukan, Jumat.

Sebelumnya harga masih berkisar Rp14.000 per kilogram namun tiba-tiba melonjak hingga Rp18.000 per kilogram saat ini.

Kamaruddin menuturkan kenaikan harga dipicu oleh tingginya permintaan dari pihak ketiga.

Produksi rumput laut Nunukan diperkirakan mencapai lebih dari 3.000 ton per bulan.

Hanya saja, Kamaruddin masih khawatir perihal kualitas pascapanen yang tergolong rendah, yakni baik dari aspek kadar maupun kebersihan nya.

"Kadar air rumput laut di Nunukan sampai saat ini belum bisa mencapai sesuai ketentuan importir maksimal 35 persen. Namun kadar air di Nunukan masih berkisar pada 38-40 persen," ujarnya.

Begitu pula soal kebersihan, dimana rumput laut Nunukan masih mengandung kulit kerang dan lumut, ungkap Kamaruddin.

Ia khawatir apabila kualitas tidak dapat diperbaiki maka ke depannya akan mempengaruhi harga.

"Saya selalu takutkan harga rumput laut di Nunukan ini akan anjlok lagi kalau kualitas tidak diperhatikan. Sebab, produksi di daerah lainnya seperti Sulsel yang semakin membaik," ujar dia.

Produksi rumput laut asal Nunukan kebanyakan dibeli oleh pengusaha di Makassar, Sulsel dan Surabaya, Jatim.

Tujuan ekspor selama ini kebanyakan ke Korea Selatan, dan China.

Hal lain dikeluhkan beberapa petani adalah kekhawatiran adanya penyakit yang mengancam budi daya rumput laut, yakni serangan warna putih pada batang rumput laut karena bisa menurunkan produksi atau hasil panen.

Menurut petani penyakit tersebut melanda perairan Nunukan menyebabkan batang rumput laut patah-patah.

Petani berharap agar pihak terkait bisa merespon berbagai keluhan itu baik masalah dalam meningkatkan kualitas serta ancaman penyakit agar produksi rumput Nunukan mampu bersaing dengan daerah lain.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan Dian Kusumanto yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Jumat, belum memberikan jawaban hingga berita ini ditulis.


Baca juga: Pembudidaya rumput laut Nunukan kembali bergairah
Baca juga: Nunukan segera miliki pabrik pengolahan rumput laut